Berita Jepara
Panen Melimpah, Petani Rumput Laut Karimunjawa Justru Kelimpungan karena Modal
Produksi rumput laut di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, tengah menggeliat meskipun mereka masih sulit dalam akses permodalan.
Penulis: Tito Isna Utama | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Produksi rumput laut di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, tengah menggeliat.
Dalam sebulan saja, para petani bisa memanen hingga enam ton rumput laut.
Namun, di balik hasil melimpah itu, mereka justru kelimpungan karena sulitnya akses permodalan.
Baca juga: Intip Cara Unik Polisi Sosialisasikan PPDB TK Kemala Bhayangkari di Jepara
Ketua Kelompok Tani Hasil Lancar di Dukuh Mrican, Desa Kemujan, Athok (38), mengatakan permasalahan modal sudah menjadi cerita lama yang belum juga terselesaikan.
Banyak petani masih menggantungkan diri pada bantuan pengepul agar bisa tetap menanam dan memanen.
“Kendala utama kami selalu soal modal. Untuk tambah tali, pelampung, atau bibit saja harus pinjam ke pengepul. Akses ke lembaga keuangan susah, padahal semangat teman-teman di lapangan tinggi,” kata Athok kepada Tribunjateng, Jumat (7/11/2025).
Athok bercerita, dirinya pernah mencoba mencari pendampingan ke Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jepara.
Namun, harapannya agar difasilitasi permodalan belum terwujud.
“Kami kira ada bantuan modal, ternyata lebih ke arah pemasaran. Padahal buyer rumput laut sudah banyak. Yang kami butuhkan sekarang justru modal supaya bisa menambah skala produksi,” jelasnya.
Menurut Athok, waktu paling ideal untuk budidaya rumput laut adalah setelah musim Baratan berakhir.
Saat cuaca bersahabat, panen bisa mencapai dua hingga lima ton per hari.
Namun saat musim hujan tiba, proses pengeringan sering tersendat karena lembab dan minim sinar matahari.
Rumput laut kering hasil panen biasanya dikirim ke Surabaya menggunakan truk dari Karimunjawa.
Dari sanalah produk para petani kecil ini masuk ke rantai industri nasional.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Jepara, Muh Tahsin, mengatakan pemerintah tengah menyiapkan langkah nyata untuk memperkuat kapasitas para pembudidaya rumput laut.
“Bulan ini kami akan mengadakan pelatihan bagi pembudidaya rumput laut dan eks petambak udang. Setelah itu ada studi tiru ke Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Proposalnya sudah diverifikasi Kementerian Kelautan dan Perikanan,” ujarnya.
Tahsin ingin, kegiatan tersebut tidak hanya meningkatkan keterampilan, tetapi juga membantu pembudidaya menyusun rencana bisnis yang berkelanjutan agar tidak terus bergantung pada pengepul.
Baca juga: Bhabinkamtibmas Polres Jepara Dilatih jadi untuk Kuasai Teknik Tangani Kebakaran
“Kami ingin mereka punya business plan yang jelas, bisa mandiri dan berdaya saing. Karimunjawa punya potensi besar, tinggal penguatan kelembagaannya,” ungkapnya.
Dengan potensi panen mencapai ribuan ton setiap tahun, rumput laut sejatinya bisa menjadi komoditas andalan ekonomi pesisir Jepara.
Hanya saja, tanpa dukungan modal dan manajemen yang kuat, potensi itu masih sebatas ombak di laut. (Ito)
| Tak Terhalang Jarak, BAZNAS Jepara Antarkan Bantuan Hingga Pulau Nyamuk Karimunjawa |
|
|---|
| Surga Terpencil Siap Jadi Kawasan Wisata Terintegrasi Hingga Keluar dari Bayangan Karimunjawa Jepara |
|
|---|
| Konektivitas Antar-Pulau Jadi Kunci Bangkitkan Ekonomi Wisata Karimunjawa Kabupaten Jepara |
|
|---|
| Kronologi Penangkapan Pelaku Pencabulan Anak 14 Tahun, "Ngumpet" ke Rumah Istrinya di Jepara |
|
|---|
| Lapangan Tenis Baru di Komplek Setda Jepara Mulai Dibangun, Anggaran Capai Rp398 Juta |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251107_Rumput-Laut-Kecamatan-Karimunjawa-Jepara_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.