Berita Kabupaten Pekalongan
Kolaborasi SPPG dan Sekolah di Kabupaten Pekalongan: Wujudkan Program MBG Tepat Guna
Ini pertemuan penting untuk menyatukan pemahaman antara pengelola MBG dan pihak sekolah di Kabupaten Pekalongan.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Dalam upaya memastikan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan tepat sasaran dan sesuai petunjuk teknis, SPPG Desa Kebonagung, Kecamatan Kajen, Kabupaten Pekalongan menggelar pertemuan bersama para koordinator guru dari sekolah penerima program.
Kegiatan ini menjadi ajang kolaborasi untuk menyamakan persepsi dan menampung berbagai masukan dari lapangan demi peningkatan kualitas program ke depan.
Perwakilan SPPG di Desa Kebonagung, Andung Supriyagi menjelaskan bahwa pertemuan ini penting untuk menyatukan pemahaman antara pengelola dan pihak sekolah mengenai tujuan serta mekanisme pelaksanaan MBG, mulai dari waktu konsumsi, cara penyimpanan makanan, hingga tata kelola di lingkungan sekolah.
Baca juga: Wali Kota Aaf : PWRI Adalah Mitra Strategis Pemerintah dalam Membangun Kota Pekalongan
Baca juga: Pemkab Pekalongan Fokus Rehabilitasi 84 Rumah Tak Layak Huni Tahun 2025
"Tujuan kami adalah menyamakan persepsi tentang apa sebenarnya program MBG ini. Mulai dari kapan makanan harus dimakan, bagaimana cara penyimpanannya, sampai hal teknis lain yang perlu diperhatikan."
"Ini juga menjadi wadah bagi kami untuk menerima masukan dari guru agar pelaksanaan di lapangan semakin baik," ujar Andung kepada Tribunjateng.com seusai rapat koordinasi di GSP Gandarum Kajen, Kamis (9/10/2025) sore.
Menurutnya, masukan terbanyak yang diterima berkaitan dengan variasi menu makanan.
Setiap sekolah, memiliki karakter dan selera siswa yang berbeda, sehingga diharapkan ke depan menu yang disajikan dapat lebih beragam tanpa melanggar ketentuan teknis yang berlaku.
"Kami memahami bahwa anak-anak memiliki selera yang beragam. Selama tidak menyalahi juknis, kami akan berusaha menyesuaikan dengan masukan para guru agar anak-anak lebih semangat mengonsumsi makanan bergizi," jelasnya.
Selain variasi menu, pertemuan juga menyoroti pentingnya edukasi kepada pihak sekolah mengenai cara menerima, membagikan, serta menyampaikan makanan kepada siswa secara benar.
Andung menegaskan, sering kali makanan diterima pada pagi hari namun baru dikonsumsi saat jam istirahat kedua, padahal hal tersebut tidak diperbolehkan dalam juknis MBG karena berisiko terhadap kualitas makanan.
"Kami ingin, sekolah lebih memahami bukan hanya bagaimana menerima bantuan, tetapi juga ilmunya bagaimana menyimpan dan menyajikan dengan benar agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan," tambahnya.
Melalui sinergi antara SPPG dan pihak sekolah, diharapkan pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di Desa Kebonagung tidak hanya berjalan tertib secara administrasi, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi kesehatan dan kesejahteraan peserta didik.
Baca juga: Bunda Literasi Ajak Anak-anak Kota Pekalongan Cinta Buku Sejak Dini
Baca juga: Pemkab Pekalongan dan TNI Bersinergi Majukan Desa Lewat TMMD Sengkuyung IV
Sementara itu, Guru SD Negeri 2 Kajen, Sis Setiyono menilai koordinasi tersebut sebagai langkah baik dan penting untuk memperkuat komunikasi antara pelaksana program dan pihak sekolah.
Menurut Sis Setiyono, kegiatan ini merupakan koordinasi pertama yang dilakukan di wilayah Desa Kebonagung, Kecamatan Kajen, dan diharapkan menjadi awal yang baik bagi pelaksanaan program MBG di lapangan.
"Acara ini sangat bagus, adanya koordinasi antara SPPG dan koordinator sekolah benar-benar membantu kami memahami lebih dalam tentang pelaksanaan program MBG."
"Ini baru pertama dilakukan di wilayah Kebonagung," ujarnya.
Ia juga menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah, khususnya Presiden Prabowo Subianto, atas terselenggaranya program Makan Bergizi Gratis yang dinilai memberikan manfaat nyata bagi peserta didik di sekolah-sekolah.
"Kami harus bersyukur karena mendapat rezeki melalui program MBG ini. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto atas perhatian beliau kepada anak-anak sekolah," tutur Sis.
Lebih lanjut, Sis menilai koordinasi rutin antara SPPG dan pihak sekolah sangat dibutuhkan, agar jika terjadi kendala dalam pelaksanaan, bisa segera diatasi melalui komunikasi dan kerja sama yang baik.
"Dengan adanya koordinasi seperti ini, jika ada masalah atau hal-hal yang perlu diperbaiki, bisa langsung saling berkomunikasi dan saling pengertian, terutama dengan para petugas."
"Masukan dan informasi juga bisa lebih mudah diterima," ungkapnya. (*)
Jumlah Kredit Macet Rp 150 Miliar Lebih, BPR-BKK Pekalongan Siap Somasi Debitur Bandel |
![]() |
---|
Sosok Aipda Purwanto, Polisi Polres Pekalongan yang juga Penggali Kubur, Kisahnya Difilmkan |
![]() |
---|
Danramil 10 Wiradesa Ajak Warga Bersih-Bersih Pantai Wonokerto Pekalongan |
![]() |
---|
Pemkab Pekalongan Targetkan Kekosongan Jabatan Tinggi Pratama Terisi Akhir 2025 |
![]() |
---|
Apel Siaga 412 Personel, Polres Pekalongan Pastikan DPRD Aman Jelang Audiensi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.