Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kendal

Jateng Diprediksi Diterpa Hujan Lebat Esok Hari, Kendal Waspada Lokasi Rawan Banjir

BMKG memprediksi sejumlah wilayah di Jawa Tengah akan diguyur hujan intensitas lebat pada Selasa (16/9/2025) hingga Rabu (17/9/2025).

Penulis: Agus Salim Irsyadullah | Editor: muh radlis
Tribun Jateng/ Budi Susanto
ILUSTRASI Hujan Lebat 

TRIBUNJATENG.COM, KENDAL - BMKG memprediksi sejumlah wilayah di Jawa Tengah akan diguyur hujan intensitas lebat pada Selasa (16/9/2025) hingga Rabu (17/9/2025).


Hujan lebat berstatus waspada diprediksi terjadi di wilayah Pantura mulai dari Pekalongan, Batang, Kendal, Demak, dan Kudus. 


Kemudian wilayah Blora, Grobogan, Kabupaten Semarang, Kabupaten Magelang dan Kota Magelang. 


Sedangkan hujan lebat dengan status siaga terjadi di Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, dan Temanggung.


"Dengan catatan waspada potensi lebat tanggal 16 - 17 September," kata Koordinator Bidang Observasi dan Informasi BMKG Ahmad Yani Semarang, Giyarto, Senin (15/9/2025).


Giyarto mengungkapkan, potensi hujan lebat bisa terjadi mulai siang/sore hingga malam. Namun, waktunya berbeda dari masing-masing wilayah.


"Untuk yang tanggal 17 hujan lebat di wilayah Pemalang, Pekalongan, Batang, Kendal Kabupaten Semarang, Salatiga, Boyolali, Grobogan, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, dan Wonogiri,"


"Untuk yang hujan berstatus siaga di wilayah Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Temanggung, Kabupaten Magelang, Kota Magelang, Sragen dan Karanganyar." ungkapnya.


Giyarto mengatakan, pihaknya berencana mengadakan Operasi Modifikasi Cuaca sebagai langkah mengatasi potensi hujan lebat yang turun.


Namun langkah itu belum sepenuhnya terlaksana lantaran kondisi cuaca harian belum cukup stabil.


"Kemarin akan diadakan OMC tapi karena kondisi masih tidak stabil/dinamis dalam hariannya, sehingga tidak dilanjutkan," sambungnya.


BMKG menerangkan, potensi peningkatan hujan lebat dan angin kencang masih bakal terjadi sampai dasarian kedua September.


Hal ini dipengaruhi oleh nilai Dipole Mode Index (Index) yang negatif sehingga memicu peningkatan aktivitas konvektif.


Aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuator, gelombang Kelvin, dan Madden Julian Oscillation (MJO) juga mempengaruhi potensi cuaca ekstrem selama sepekan ke depan.


Faktor lain yang turut memperkuat kondisi tersebut adalah keberadaan bibit siklon tropis 93S di Samudra Hindia barat Sumatera serta pola siklonik di sekitar Kalimantan Utara.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved