Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kanwil Kemenkum Jateng

Kakanwil Kemenkum Jateng Tegaskan Pengelolaan BMN Harus Tertib,Transparan

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Tengah, Heni Susila Wardoyo saat membuka kegiatan Sosialisasi Memahami Siklus Pengelolaan BMN Secara Utuh

Penulis: Adi Tri | Editor: galih permadi
IST
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Tengah, Heni Susila Wardoyo saat membuka kegiatan Sosialisasi Memahami Siklus Pengelolaan BMN Secara Utuh dari Perencanaan Hingga Penghapusan, yang diselenggarakan Balai Harta Peninggalan (BHP) Semarang di Ruang Pertemuannya, Rabu (29/10). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Pengelolaan Barang Milik Negara (BMN) merupakan bagian dari tata kelola  pemerintahan. Dimana, mengelola aset negara dengan tertib, transparan, dan akuntabel adalah sebuah keharusan.

Penegasan ini disampaikan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum Jawa Tengah, Heni Susila Wardoyo saat membuka kegiatan Sosialisasi Memahami Siklus Pengelolaan BMN Secara Utuh dari Perencanaan Hingga Penghapusan, yang diselenggarakan Balai Harta Peninggalan (BHP) Semarang di Ruang Pertemuannya, Rabu (29/10).

Menurut Kakanwil, BMN bukan hanya sekadar inventaris,  melainkan aset penting yang menjadi penopang  pelaksanaan tugas dan fungsi pemerintahan.

"Dan ternyata mengelola BUMN secara baik mulai dari perencanaan, pengadaannya, penggunaannya, pemanfaatan pemindahantanganan, penghapusan bahkan pelaporan, ternyata itu tidak bisa dilaksanakan dengan semau-maunya sendiri tapi ada aturannya," tegas Heni.

"Pada akhirnya sistem pengelolaan BMN yang baik, merupakan manifestasi dari sistem tatakelola pemerintahan yang akuntabel bagi Kementerian," sambungnya.

Bagian yang tak kalah penting dari pengelolaan BMN, jelas Heni, adalah bagaimana instansi pemerintah mampu mengamankan BMN secara maksimal.

"Kalau sekedar hanya bisa mengadakan tapi tidak bisa mengamankan itu tidak baik," tegas Heni lagi.

"Pengamanan aset merupakan kegiatan yang bersifat rutin. Mempertahankan BMN, sehingga layak pakai dan memiliki durasi pemakaian yang panjang merupakan poin yang sangat penting".

"Ini berkaitan erat dengan audit dan pelaporan, sehingga dapat diukur penggunaan, pemanfaatannya hingga tingkat kewajaran," imbuhnya.

Kakanwil Heni juga mengapresiasi langkah BHP Semarang, yang mengadakan kegiatan ini.

Sosialisasi ini, jelas Heni, sangat penting dan strategis,  tidak hanya untuk meningkatkan kompetensi pegawai di  bagian BMN, tetapi juga untuk memperkuat sinergi antar unit kerja di lingkungan Kementerian Koordinator Bidang  Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Wilayah  Jawa Tengah, serta Pengadilan Tinggi Agama Semarang, yang hadir sebagai peserta.

Menurut Heni, Sosialisasi BMN merupakan bagian dari pengendalian dalam pengelolaan BMN. 

"Saya berharap kegiatan ini dapat menjadi media mengembangkan kompetensi, sekaligus momentum untuk membangun kesamaan persepsi dan  komitmen bersama dalam pengelolaan aset negara," ujar Heni.

"Agar  setiap rupiah yang dikelola benar-benar memberi manfaat optimal bagi masyarakat dan negara," pungkasnya mengakhiri.

Sebelumnya, hal yang sama juga disampaikan oleh Plt. Kepala BHP Semarang, Deni Kristiawan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved