Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Dari Cacahan Sampah Plastik Disulap Jadi Genteng Smart Light Energy Skala Rumah Tangga dan Sekolah

Siswa SMAN 1 Gebog Kabupaten Kudus berhasil menciptakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sederhana yang memanfaatkan sampah anorganik.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: raka f pujangga
TRIBUNJATENG/SAIFUL MA'SUM
GENTENG PANEL SURYA - Siswa SMAN 1 Kudus kembangkan inovasi transisi energi baru terbarukan (EBT) dengan memanfaatkan cacahan sampah menjadi genteng panel surya ramah lingkungan, Kamis (23/10/2025). Inovasi tersebut diberi nama Sky Power Teco Roof. 

Yaitu dengan cara mengolah limbah sampah plastik menjadi genteng, disulap menjadi rangkaian sistem panel surya sederhana.

Pembimbing sekaligus Guru Fisika SMAN 1 Gebog, Fitra Handi Kusuma menuturkan, Sky Power Teco Roof merupakan karya murni yang dihasilkan anak didik SMAN 1 Gebog lewat program penelitian elektronika.

Fenomena sampah yang tidak bisa tertangani dengan maksimal, menjadi keprihatinan untuk dicarikan solusinya.

Lahirlah ide menciptakan sebuah genteng hasil pengolahan sampah plastik, memanfaatkan botol sampah plastik, ditambah oli dan sedikit pasir untuk menciptakan genteng ramah lingkungan.

"Proses secara sederhananya dimulai dengan mencacah sampah plastik jadi partikel kecil, dilelehkan berbarengan dengan sedikit oli dan pasir, selanjutnya dicetak menjadi genteng press bekerjasama dengan perajin genteng," ujar dia.

Fitra menuturkan, awal pengembangan karya ini sebagai bentuk keprihatinan dunia pendidikan atas problematika sampah yang tak kunjung terselesaikan.

Pada tahap uji coba, 7 unit genteng berhasil dicetak lengkap dengan panel surya dan instalasi kelistrikan menempel.

Satu gentengnya bisa menyerap energi sinar matahari setara 2 watt atau voltase 12 volt. Selanjutnya dikonversi menjadi tenaga listrik dan disimpan di dalam batrey.

Kata dia, berat satu unit genteng berkisar setengah kilogram. Di mana 70-80 persennya merupakan cacahan sampah plastik berupa botol plastik sekitar 400 gram per genteng, sisanya terdiri dari komponen pendukung berupa pasir dan oli.

Dari tujuh unit genteng yang pernah diujicobakan selama 6 jam pengecesan, bisa menghidupkan lampu 5 watt selama 8-12 jam.

Semakin bagus panel surya yang digunakan, semakin cepat pula menyerap energi matahari ke dalam batrey. Semakin besar kapasitas batrey, semakin tinggi pula energi yang disimpan.

"Sejauh ini anak-anak manfaatkan panel surya yang harga ekonomis Rp 20.000 per unit. Sedangkan instalasi PLTS sederhana dibuat dengan memanfaatkan alat-alat sederhana, dengan catatan dapat berfungsi dengan baik," ujarnya.

Smart Light Energy dengan Memanfaatkan IoT

SMAN 1 Gebog juga membuka kerjasama dengan Dinas PKPLH Kudus dan PT Djarum dalam pengelolaan sampah organik yang belum bisa dimanfaatkan.

Sementara Sky Power Teco Roof menjadi solusi untuk nantinya dijadikan sebagai Smart Light Energy yang bisa diterapkan di sekolah-sekolah.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved