Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

OTT KPK Gubernur Riau

"Jatah Preman" Modus Pemerasan yang Libatkan Gubernur Riau, KPK Sita Rp1,6 Miliar

KPK mengungkapkan ada modus jatah preman dalam kasus dugaan pemerasan di balik OTT yang melibatkan Gubernur Riau, Abdul Wahid. 

Penulis: Dse | Editor: deni setiawan
KOMPAS.com/HARYANTI PUSPA SARI
TIBA DI KPK - Gubernur Riau Abdul Wahid dan dua orang lainnya tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Dia disebut-sebut satu dari 10 orang yang terjaring dalam OTT KPK pada Senin (3/11/2025) malam. 

Tak banyak informasi mengenai kedua orangtuanya, kecuali bahwa sang ayah meninggal ketika Abdul Wahid berusia 10 tahun.

Abdul Wahid menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Sei Simbar dan lulus pada 1994.

Dia kemudian melanjutkan ke MTs Sei Simbar dan menamatkannya pada 1997.

Setelah itu, Wahid pergi ke ibu kota kabupaten, Tembilahan untuk melanjutkan pendidikan di MA Tembilahan.

Namun belum lama bersekolah di sana, Abdul Wahid diajak oleh kakak sepupunya untuk mondok di Pondok Pesantren Ashhabul Yamin, Lasi Tuo, Kecamatan Ampek Angkek Candung, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.

Setelah menuntaskan pendidikan di pondok pesantren, Wahid kembali ke Provinsi Riau dan melanjutkan kuliah S1 di IAIN SUSKA Riau (kini UIN SUSKA Riau) pada Fakultas Tarbiyah, Jurusan Pendidikan Agama Islam.

Selama menempuh pendidikan tinggi, Abdul Wahid mulai aktif di dunia politik dan menjadi kader Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), partai yang hingga kini masih menaungi karier politiknya.

Baca juga: KPK Turun Gunung di Kudus: Bongkar 8 Poin Kritis Mulai Anggaran hingga Pengadaan Barang dan Jasa

Berikut Identitas 6 Mahasiswa KKN UIN Walisongo Korban Hanyut di Sungai Genting Kendal: 3 Tewas

Karir Politik Abdul Wahid 

Sebelum terjun ke dunia politik, Abdul Wahid menjabat sebagai direktur salah satu perusahaan pada 2002.

Di tahun itu pula, dia pun memilih bergabung dengan PKB. Seusai bergabung, Abdul Wahid memperkaya pengalaman berorganisasinya dengan menjadi Wakil Sekretaris PC HMI periode 2002–2003, menjadi Wakil Sekretaris DPW PKB Riau pada 2002–2004 dan 2004–2009.

Pada 2009, Abdul Wahid berhasil melenggang ke DPRD Provinsi Riau dan ditunjuk menjadi Ketua Fraksi Gabungan.

Setelah menghabiskan satu periode, Abdul Wahid Kembali maju di Pemilu 2014 dan berhasil meraih suara. Abdul Wahid kemudian ditunjuk menjadi Ketua Fraksi PKB DPRD Provinsi Riau periode 2009 hingga 2014 dan 2014 hingga 2019.

Pada puncak karirnya di PKB, Abdul Wahid telah menjadi Ketua DPW PKB Provinsi Riau 2011–2021 dan 2021–sekarang.

Pada Pemilu 2019, Abdul Wahid memutuskan naik kelas dengan mencalonkan diri ke DPR RI dan sukses terpilih.

Abdul Wahid pun berangkat ke Senayan untuk menjadi salah satu politikus dari Provinsi Riau yang duduk sebagai legislator pusat.

Setelah itu, dia kembali maju dalam Pileg 2019 dan Abdul Wahid kembali terpilih sebagai Anggota DPR RI masa bakti 2019 hingga 2024.

Sumber: Kompas.com
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved