Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Penggerebekan

Kronologi Penggerebekan Rumah Diduga Sarang Prostitusi, Berawal Seorang Gadis Tak Pulang

Bermula dari seorang gadis yang seminggu tak pulang ke rumah, sebuah kontrakan di Desa Tamanharjo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.

Penulis: Val | Editor: rival al manaf
Istimewa
Ilustrasi penggerebekan 

TRIBUNJATENG.COM - Bermula dari seorang gadis yang seminggu tak pulang ke rumah, sebuah kontrakan di Desa Tamanharjo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Jatim kemudian digerebek warga.

Warga bersama polisi menduga rumah kontrakan itu jadi sarang prostitusi.

Bersama anggota Polsek Singosari dan TNI, penggerebekan rumah kontrakan itu dilakukan pada Senin (27/10/2025) malam. 

Baca juga: Polisi Bakar Semua Sarana Sabung Ayam, Penggerebekan di Desa Jatimakmur Brebes Diduga Bocor

Baca juga: Perampokan di Boyolali: Pelaku Nyamar Jadi Polisi Lakukan Penggerebekan

Pasalnya, rumah tersebut diduga digunakan sebagai tempat praktik prostitusi.

Aksi penggerebekan ini terekam oleh warga setempat dan menjadi viral di media sosial.

Terlihat puluhan warga berkerumun di depan rumah yang disinyalir sebagai lokasi praktik tersebut, sementara beberapa orang dibawa anggota kepolisian dengan sorakan dari kerumunan.

Kapolsek Singosari, Kompol Tri Widyanto Fauzal, membenarkan bahwa penggerebekan tersebut berhasil mengamankan delapan orang yang kini menjalani pemeriksaan intensif di Mapolsek Singosari.

"Delapan orang ini adalah orang yang kami amankan dari rumah kontrakan tersebut, terdiri dari 4 orang perempuan dan 4 orang laki-laki.

Selain itu, beberapa botol minuman keras juga kami amankan,” ungkapnya.

Tri menyampaikan, penggerebekan itu dilakukan atas inisiatif warga setempat. Berawal dari anak remaja tak pulang ke rumah Kisah penggerebekan ini bermula dari adanya seorang perempuan yang mencari anaknya yang sudah remaja.

Sang anak sudah sepekan tidak pulang ke rumah.

Dari informasi yang didapat, anak tersebut berada di rumah yang dikontrak seorang pria berinisial FFA bersama istrinya.

“Ketika ibu mencoba mencari keberadaan anaknya di rumah kontrakan itu, dibantu warga setempat dan jajaran kepolisian, ternyata benar anaknya berada di rumah itu,” ujar Tri.

Ia menambahkan, selain anak tersebut, terdapat juga 8 orang yang tidak memiliki hubungan keluarga, termasuk FFA dan istrinya, di dalam rumah tersebut.

“Dari situlah muncul dugaan bahwa rumah itu dijadikan tempat praktik prostitusi, juga dikuatkan oleh informasi yang beredar dari warga setempat,” bebernya.

Hanya saja, belum ada kesimpulan pasti apakah rumah itu benar-benar dijadikan tempat praktik prostitusi.

Hingga saat ini, delapan orang itu tengah menjalani pemeriksaan lebih dalam di Mapolsek Singosari.

"Apakah benar rumah itu dijadikan tempat prostitusi atau tidak, tunggu hasil pemeriksaan kami," pungkasnya. (*)

Sumber: kompas.com

 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved