Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Regional

Tampang Prof Karta Jayadi Rektor UNM Dicopot Usai Dugaan Pelecehan Seksual: Ayo Goyang Yuk

Masa kepemimpinan Prof Karta Jayadi sebagai Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM) resmi berakhir setelah 1,5 tahun menjabat.

|
Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
IST
DIPECAT - Prof Karta Jayadi eks Rektor Universitas Negeri Makassar (UNM). Dia dicopot dari jabatannya setelah kasus dugaan pelecehan seksual. Dok Tribun Timur 

"Kalau tidak salah calon PPK berkoordinasi langsung dengan rektor lama dan WR2 waktu itu (Prof Karta), karena kelihatannya mulai saya disingkirkan dari situ," sambung Prof Ichsan Ali.

Saat itu, Prof Ichsan Ali menghadap kepada Rektor UNM saat itu, Prof Husain Syam.

Ia mengingatkan sejumlah persyaratan sertifikat yang harus dipenuhi calon PPK.

"Saya beri masukan untuk hati-hati dengan proyek miliran, karena syarat-syaratnya berat ini, harus punya sertifikat A atau B," kata Prof Ichsan Ali.

Ketika peralihan kepemimpinan dari Prof Husain Syam ke Prof Karta Jayadi, Prof Ichsan Ali dipercaya jadi Wakil Rektor II UNM.

Prof Ichsan Ali kembali mengingatkan kepada Prof Karta Jayadi tentang syarat sertifikat A dan B bagi PPK untuk pengerjaan proyek miliran rupiah.

Ia menduga pencopotan dirinya sebagai Wakil Rektor II karena aktif memberi masukan tentang syarat sertifikat A dan B untuk proyek miliran rupiah tersebut.

"Karena saya ini mengerti tentang pengelolaan anggaran dan proyek sehingga saya sering memberi masukan kepada Pak Rektor tidak boleh begini tidak boleh begini dan lain sebagainya," kata Prof Ichsan Ali.

Prof Ichsan Ali menduga, Prof Karta Jayadi tidak nyaman dengan saran dan kritikannya tentang pengelolaan proyek dan anggaran miliar tersebut.

"Mungkin saran dan masukan itu membuat tidak nyaman rektor. Saya menduga ini (pencopotan WR 2) karena like and dislike. Padahal dalam dunia akademik, hal seperti ini tidak semestinya terjadi. Kepemimpinan itu harus berbasis aturan, bukan perasaan," kata Prof Ichsan.

"Saya rasa wah, begini arogannya rektor ini. Padahal harusnya ditanyakan ke ahli kita, bagaimana aturannya di situ. Saya lihat mulai arogan, tapi kan namanya pimpinan kita ikut saja. Itulah kronologis sampai saya juga menerima itu undangannya, kaget dan lain sebagainya," jelasnya.

 

Copot Wakil Rektor II Ichsan Ali

Belum setahun masa jabatan, Rektor UNM Prof Karta Jayadi memutuskan mencopot Wakil Rektor II Prof Ichsan Ali.

Awalnya Prof Karta Jayadi berkawan dengan Prof Ichsan Ali di Pilrek UNM 2024 lalu.

Mereka menantang Guru Besar FIKK Prof Hasmyati.

Di putaran pertama, Prof Ichsan Ali gugur.

Prof Karta Jayadi pun berkawan dengan Prof Ichsan Ali.

Hasil Pilrek UNM, Prof Karta Jayadi menang pada Pilrek UNM di Menara Pinisi UNM, Jl AP Pettarani, Makassar, Jumat (3/5/2024). 

Prof Karta Jayadi meraih 54 suara. 

Sementara itu, Prof Hasmyati meraih 44 suara. 

Selisih keduanya adalah 10 suara. 

Sementara itu, calon rektor ketiga Prof Hasnawi Haris meraih 0 suara. 

Dari hasil ini, gerbong Karta Jayadi mengalahkan Prof Hasmyati. 

Padahal, pada putaran pertama, Prof Hasmyati menang telak. 

Hasmyati berhasil unggul dengan perolehan 40 suara, disusul oleh Prof. Karta Jayadi dengan 14 suara, dan Prof. Hasnawi Haris dengan lima suara. 

Sementara itu, dua kandidat lainnya, yaitu Prof Ichsan Ali dan Prof Eko Hadi Sudjiono, masing-masing meraih tiga dan satu suara.

Total anggota senat yang menggunakan hak pilihnya sebanyak 63 orang. 

Salah satu anggota senat, yaitu Prof. Haedar Akib, tidak menggunakan hak suaranya karena sedang menjalankan tugas di luar daerah.

Karta Jayadi awalnya mempercayakan Prof Ichsan Ali sebagai Wakil Rektor II.

Belakangan Karta Jayadi memutuskan mencopot Ichsan Ali.

Prof Karta Jayadi, menjelaskan alasan mengganti wakil rektor II Prof Ichsan Ali.

Karta Jayadi beralasan tidak dapat bekerja sama dengan Prof Ichsan Ali. 

Ia juga menegaskan bahwa pergantian ini tidak dilakukan secara tiba-tiba.

“Di dalam mobil itu ada baut, ada ban, dan lain-lain. Ketika satu longgar, jangan coba-coba untuk melanjutkan. Pergantian ini juga tidak dilakukan secara tiba-tiba,” kata Karta Jayadi kepada wartawan di gedung Pinisi UNM.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pergantian ini didasari oleh persoalan kerja sama dan komunikasi. 

Ia mengaku tidak bisa memimpin kampus oranye ini seorang diri.

“Dia sekarang ada di rumahnya, sedangkan undangan dari kami baru sampai semalam sebelum pelantikan. Kami memang selalu seperti itu dari kemarin-kemarin, mengirim undangan sehari atau dua hari sebelum acara itu sendiri,” katanya. 

 

Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com

Sumber: Tribun Timur
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved