Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Mayat Ibu Membusuk di Kendal

3 Pernyataan Putri, Pilih Mengurung Diri Bersama Mayat Ibunya yang Tewas Kelaparan di Kendal

Seorang ibu bernama Setyaningsih (51) ditemukan tewas kelaparan di rumah kontrakannya..2 anaknya ditemukan masih hidup namun dalam kondisi sangat lem

|
Penulis: Puspita Dewi | Editor: galih permadi
Tribun Jateng
KELAPARAN DI KENDAL- 28 hari tak makan, Dua kakak beradik di Kendal ditemukan lemas disamping jenazah ibunya. 

Karena pesan itu, dua bersaudara tersebut memilih diam walau ibunya sudah tak sanggup bergerak. Mereka hanya duduk di rumah menunggu keadaan memburuk tanpa berani mengetuk pintu tetangga.

 

2. “Kami Cuma Beli Roti Rp100 Ribu, Habis Itu Cuma Minum Air Sumur”

Putri juga mengaku, makanan terakhir yang mereka miliki adalah roti seharga Rp100 ribu. Roti itu dibeli pada awal Oktober 2025 dan menjadi bekal terakhir untuk bertahan hidup.

“(Anak-anak korban) beli roti Rp100 ribu itu hanya persiapan untuk mengurungkan diri sebagai bekal. Setelah itu ditanya, (kata anaknya) habis itu tidak makan lagi cuma minum air sumur direbus,” ungkap Wastoni.

Setelah roti itu habis, mereka tidak makan sama sekali sejak 4 Oktober 2025, hanya minum air sumur yang direbus setiap hari hingga akhirnya sang ibu meninggal dunia.

 

3. “Ibu Tidak Ingin Merepotkan Tetangga”

Meski hidup dalam kesulitan, Putri tetap memegang pesan ibunya agar tidak merepotkan siapa pun.

“Ibu tidak ingin merepotkan tetangga. Pesan itu, kami pegang. Saya dan adik, tidak memberi tahu tetangga,” kata Putri dengan lirih.

 

Warga sekitar pun kaget. Selama ini keluarga Setyaningsih dikenal ramah dan aktif di kegiatan lingkungan seperti pengajian dan PKK. Tak ada yang menyangka di balik keheningan rumah itu tersimpan penderitaan panjang hingga berakhir tragis.

 “Tetangga tidak menduga sampai kejadian seperti itu karena kehidupan (Setyaningsih) ya normal-normal saja. (Korban) ada pertemuan PKK juga ikut, ada pengajian juga ikut,” ujar Wastoni.

 

Kini, Putri dan Intan masih dirawat di rumah sakit karena mengalami kekurangan gizi dan trauma berat. Setelah kondisinya membaik, keduanya akan mendapat pendampingan psikologis dan pelatihan agar bisa hidup mandiri.


(*)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved