Semarang
DPRD Minta Pemkot Gercep Tangani Infrastruktur Pascabanjir, Pilus: Jangan Tunggu Laporan Warga
DPRD Kota Semarang mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) untuk mengakselerasi perbaikan infrastruktur pascabanjir.
Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - DPRD Kota Semarang mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) untuk mengakselerasi perbaikan infrastruktur pascabanjir, terutama yang terjadi di wilayah timur Kota Semarang.
Ketua DPRD Kota Semarang, Kadarlusman mengatakan, banjir yang terjadi kali ini tidak menimbulkan kerusakan parah seperti yang biasa terjadi di wilayah barat, seperti tanggul jebol, rumah roboh, atau sawah rusak.
Namun, genangan yang cukup lama dinilainya perlu untuk dilakukan evaluasi serius.
Baca juga: Produktivitas Melonjak, Program Petani Bank Mandiri di Kebumen Catat Hasil 8,9 Ton per Hektar
Baca juga: Aksi Sopir Truk Banting Setir ke Kanan, Rem Blong Jelang Exit Tol Bawen: Hindari Banyak Korban
Pilus, sapaannya menyebut, sejumlah saluran dan drainase perlu segera dibenahi agar air tidak kembali menggenang di titik yang sama.
"Walaupun 'penyakitnya' sudah tahu, apapun air itu dibuang tapi balik lagi di situ. Ya sebetulnya di situ saja muaranya. Evaluasi, ada," ungkap Pilus.
Ia menjelaskan, DPRD sudah mendorong adanya koordinasi yang lebih intens dengan Dinas PU Kota Semarang dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS).
Koordinasi tersebut dinilai sangat perlu agar persoalan banjir tidak kembali terulang pada tahun berikutnya.
"Jangan sampai tahun depan itu muncul lagi seperti ini. Ini menjadi PR kita bersama," tegasnya.
Pilus juga meminta Wali Kota Semarang yang baru untuk aktif menjalin komunikasi dengan BBWS dan pemerintah pusat demi mempercepat penanganan sistem drainase dan pengendalian banjir.
Ia menekankan, masyarakat tidak boleh terus-menerus disuguhkan pemandangan banjir tahunan yang sebenarnya sudah dapat diantisipasi.
Selain persoalan drainase, Pilus juga menyoroti banyaknya ruas jalan yang berlubang pascahujan.
Ia menegaskan, perbaikan jalan merupakan kewajiban pemerintah kota dan tidak harus menunggu laporan dari masyarakat.
"Jangan sampai menunggu laporan warga atau lapor siapa gitu kan kesuwen 'terlalu lama' itu. (Petugas dari) PU penting disebar dan dari dinas-dinas terkait yang lain pun begitu, ketika melihat langsung saja diingatkan. Kalau ini dilakukan, tidak usah pakai ramai diserang-serang 'diprotes warga'," imbuhnya.
Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang menyebut fokus melakukan pemeliharaan dan perbaikan jalan, khususnya di wilayah timur kota yang terdampak banjir beberapa waktu lalu.
Kepala Dinas PU Kota Semarang, Suwarto menjelaskan, perbaikan dilakukan melalui kegiatan swakelola oleh tim Bina Marga.
| Manfaatkan Mangrove, Sunarni dan Kelompok Merah Delima Olah Camilan Pesisir Semarang |
|
|---|
| Driver Bajaj Online Semarang Tetap Melaju, Purwadi Tunjukkan Sisi Positif Transportasi Roda Tiga |
|
|---|
| Bus Enggan Masuk Terminal Mangkang, Tiga Titik Terminal Bayangan Masih Dominan |
|
|---|
| Dramatis! Warga Tarik Mobil Dari Jurang Lereng Gunung Telomoyo Semarang |
|
|---|
| Inspiratif, Organisasi Sosial dan Komunitas di Semarang Bikin Rumah Sehat Gratis untuk Warga |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251117_SEMARANG-Ketua-DPRD-Kota-Semarang-Kadarlusman.jpg)