Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Kendal

Penampakan TPA Darupono Kendal yang Sudah Overload Sampah, Alat Berat Rusak

Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Darupono, Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal overload.

Penulis: Val | Editor: rival al manaf
TRIBUN JATENG/AGUS SALIM IRSYADULLAH
BONGKAR SAMPAH - Petugas bongkar sampah di TPA Darupono Kendal beberapa waktu lalu. Saat ini, Pemkab Kendal menerapkan sistem sanitary landfill, untuk menghindari sanksi lanjutan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

TRIBUNJATENG.COM - Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Darupono, Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal overload.

Lokasi itu sudah tidak bisa lagi menampung sampah dari warga.

Hal itu terjadi karena alat berat yang biasa digunakan untuk meratakan tumpukan sampah rusak.

Baca juga: Disesalkan, Masih Ada ASN Pemkab Kendal Mangkir di Sosialisasi Anti Korupsi

Baca juga: TPA Darupono Kendal Membeludak Parah, Tumpukan Sampah Hampir Tutup Pintu Masuk

Sayangnya, para pekerja di sana tak bisa berbuat banyak karena peralatan yang rusak. 

Truk pengangkut juga tak bisa membuang sampah dari perkampungan.

Di TPA ini, ada dua alat berat rusak. Padahal, alat itu berfungsi meratakan sampah.

Ada juga satu alat berat yang rodanya amblas, sehingga tidak bisa maju maupun mundur.

Edy Prayitno, penjaga TPA Darupono, mengatakan sudah sejak Sabtu kemarin, alat berat tersebut tidak bisa berjalan karena amblas.

"Sehingga maju tidak bisa, dan mundur pun tidak bisa. Kalau yang dua, sudah lama rusak dan tidak berfungsi,” kata Edy, Senin (24/11/2025).

Edy mengaku kerusakan dua alat berat tersebut sudah dilaporkan ke pimpinan.

Namun, hingga kini belum ada perbaikan.

“Ya, itu. Yang satu kepatol, karena tanahnya lembek setelah hujan dan akibatnya amblas,” terangnya.

Sampah Sulit Dibuang Kondisi ini membuat sampah menumpuk.

Kris, salah satu supir truk sampah mengatakan, kondisi TPA Darupono sudah overload.

Sampah bahkan sudah meluber sampai ke pinggir.

Kondisi ini membuat ia kesulitan membuang sampah.

“Sampah tidak bisa bongkar karena overload. Hari ini sudah tidak bisa gerak sama sekali,” kata Kris.

Kris mengatakan, dirinya bersama beberapa sopir lainnya tidak bisa membuang sampah yang diangkut dari perkampungan.

Padahal, ia telah berangkat dari Cepiring ke TPA Darupono sejak pukul 10.00 WIB.

Sampai dengan sore, belum juga bisa membuang sampah.

Ia pun terpaksa meninggalkan mobil di TPA dan pulang dengan ojek online (ojol).

“Hingga sore ini, belum bisa membuang. Terpaksa nanti mobil saya tinggal di TPA dan saya pulang naik grab,” ujarnya.

Sementara itu, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, menegaskan bahwa TPA Darupono memang menjadi perhatian khusus.

Ia sudah mengeluarkan surat edaran kepada desa-desa untuk membuat bank sampah untuk mengurangi pembuangan ke TPA Darupono agar tidak cepat penuh.  

Namun, dimungkinkan karena belum memiliki anggaran, masih banyak desa yang belum membuat bank sampah.

“Saya harus berpikir untuk membuat surat edaran lagi terkait sampah ini,” ujarnya.

Terkait dengan sanksi administrasi yang pernah diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, Mbak Tika -sapaan akrabnya- menjelaskan, bahwa hingga kini sudah ada progres.

“Batasnya kan November. Insya Allah, tidak mendapat sanksi berat,” harapnya. (*)

Sumber: kompas.com

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved