Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN SAIZU Purwokerto

Jalani Asistensi Mengajar, Mahasiswa PGMI UIN Saizu Rasakan Dampak Nyata: Dari Teori ke Praktik

Jalani Asistensi Mengajar, Mahasiswa PGMI UIN Saizu Rasakan Dampak Nyata: Dari Teori ke Praktik

Editor: Editor Bisnis
Ist
Jalani Asistensi Mengajar, Mahasiswa PGMI UIN Saizu Rasakan Dampak Nyata: Dari Teori ke Praktik 

 

TRIBUNJATENG.COM -  Program Asistensi Mengajar hadir sebagai terobosan baru dalam dunia pendidikan. Program ini dirancang untuk meningkatkan kompetensi calon guru sekaligus membantu sekolah yang kekurangan tenaga pendidik. 

Melalui program tersebut, mahasiswa Universitas Islam Negeri Prof. K.H. Saifudin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto mendapat kesempatan belajar langsung di lapangan selama satu semester penuh, bukan hanya duduk di bangku kuliah.

Keunikan program ini terlihat jelas di Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri Purwokerto (UIN Saizu) Purwokerto.

Koordinator Prodi PGMI UIN Saizu Purwokerto, Hendri Purbowaseso menyampaikan untuk mahasiswa semester 5, perkuliahan mahasiswa PGMI bisa dikonversi menjadi magang asistensi mengajar selama enam bulan di sekolah mitra. 

Artinya, satu semester perkuliahan mereka berlangsung di ruang kelas sekolah, bukan lagi di ruang kuliah kampus. Dalam dua bulan pelaksanaannya, program ini terbukti memberi dampak signifikan. 

Mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan mengajar, tetapi juga belajar berpikir kritis, menciptakan ide kreatif, serta membangun kemandirian.

Hidup jauh dari rumah menuntut mereka untuk lebih dewasa, mengatur waktu, hingga mengelola kehidupan pribadi, baik tinggal mandiri maupun berbagi tempat tinggal yang disediakan dinas setempat.

“Mahasiswa di sini belajar banyak hal sekaligus. Tidak hanya cara mengajar, tetapi juga bagaimana menghadapi siswa. Mereka selalu berusaha memberi kontribusi kreatif. Selain itu, pengalaman ini membuat mereka lebih dewasa,” jelasnya.

Tantangan Nyata di Lapangan

Selama empat semester, mahasiswa sudah dibekali teori mengajar di kampus. Namun, saat diterapkan di sekolah, mereka dihadapkan pada kenyataan yang tidak selalu sesuai teori.

Interaksi dengan siswa, kerja sama dengan guru, hingga penyesuaian dengan lingkungan sekitar menuntut keterampilan sosial dan emosional yang lebih kompleks.

Situasi inilah yang memperkaya pengalaman mereka. Mahasiswa belajar bagaimana menyampaikan materi sesuai karakter siswa, sekaligus melatih kesabaran dan kreativitas di ruang kelas nyata.

Manfaat Ganda: Mahasiswa Terlatih, Sekolah Terbantu

Program ini juga membawa dampak positif bagi sekolah. Di beberapa daerah, khususnya Kecamatan Sigaluh, Banjarnegara, masih banyak sekolah kekurangan tenaga pengajar. Kehadiran mahasiswa praktikan terbukti meringankan beban guru.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved