Adiksi UIN Saizu Buka SAPAKIP 2025 dengan Studium General Membedah Budaya Tradisi

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO -  Pelaksanaan Studium General SAPAKIP 2025 di UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto pada Jumat, 14 November 2025, berlangsung meriah dan penuh antusiasme. 

Mengusung tema “Membedah Budaya Tradisi”, acara yang digelar di Auditorium Utama ini menjadi pembuka resmi dari rangkaian SAPAKIP 2025, sebuah program orientasi khusus bagi mahasiswa baru penerima KIP Kuliah yang diselenggarakan oleh Asosiasi Mahasiswa Bidikmisi (ADIKSI) UIN Saizu. 

Tahun ini, SAPAKIP mengangkat tema besar “Tumbuhkan Potensi, Wujudkan Kontribusi, Bersama ADIKSI Membangun Generasi Berprestasi”, mencerminkan komitmen UIN Saizu untuk membina mahasiswa agar siap menghadapi tantangan akademik dan sosial.

Sebanyak 300 mahasiswa baru penerima KIP Kuliah hadir memenuhi auditorium, menciptakan suasana yang hangat dan penuh energi positif. Acara diawali dengan penampilan tari tradisional oleh anggota ADIKSI. Suguhan tersebut bukan hanya menjadi hiburan pembuka, tetapi juga menegaskan pentingnya pelestarian budaya di kalangan mahasiswa.

Studium General turut dihadiri sejumlah pejabat kampus, antara lain Wakil Rektor 3 Bidang Kemahasiswaan, Alumni & Kerjasama Prof. Sunhaji, Pembina ADIKSI Dr. Chafid Diyanto, Plt Kabiro AUPK Nurkhikmah, Pengelola Beasiswa Adi Gunawan, serta Kasubag Layanan Akademik Fauziyah. 

Dalam sambutannya, Prof. Sunhaji menegaskan bahwa orientasi seperti SAPAKIP merupakan fondasi penting bagi mahasiswa baru dalam memahami ritme akademik perguruan tinggi. Ia mengingatkan mahasiswa untuk menjaga capaian akademik mereka. 

“Di semester-semester berikutnya, jangan sampai saudara-saudara IPK-nya turun,” tegasnya. Ia juga mengajak mahasiswa untuk berani mengeksplorasi potensi diri yang mungkin belum terlihat. 

“Eksplorasi bakat minat itu penting baik tari, musik, atau potensi lain. Semua itu bisa menjadi modal berharga untuk masa depan,” ujarnya. Sambutan kemudian dilanjutkan dengan prosesi pemotongan pita sebagai tanda dibukanya SAPAKIP 2025.

Materi Studium General disampaikan oleh Bambang Widodo, Purna Dosen FISIP Universitas Jenderal Soedirman, dengan Mona Indira, Ketua Angkatan 2024, sebagai moderator. 

Dalam penyampaiannya, Bambang mengulas konsep budaya dari berbagai perspektif. Ia menjelaskan bahwa secara etimologis, budaya berasal dari kata Sansekerta “budhayah” yang berarti budi atau akal. 

Budaya muncul dari interaksi antara lingkungan alam, sumber daya manusia, dan nilai-nilai keyakinan yang berkembang dalam masyarakat. Ia juga menyinggung konsep tradisi sebagai kebiasaan turun-temurun yang sarat nilai. 

Dalam pemaparannya, Bambang menjelaskan wujud budaya yang terdiri dari budaya fisik, budaya sosial, dan budaya ideal. Ia juga mengangkat filosofi Jawa seperti Ajining raga saka busana, Ajining awak saka tumindak, dan Ajining diri saka lathi yang menurutnya mengandung pedoman etis dalam kehidupan. 

“Budaya nenek moyang kita itu ilmiah dan agamis. Bukan mistis atau sesuatu yang tidak rasional,” jelasnya.

Pemaparan Bambang disambut antusias oleh peserta. Banyak mahasiswa yang mengajukan pertanyaan dalam sesi diskusi, menunjukkan ketertarikan mereka terhadap tema budaya dan relevansinya dalam kehidupan modern. Setelah sesi tanya jawab, acara ditutup dengan penyerahan sertifikat kepada narasumber dan foto bersama seluruh peserta.

Studium General SAPAKIP 2025 menjadi momentum penting untuk memperkuat karakter mahasiswa baru penerima KIP Kuliah. Lewat kegiatan ini, UIN Saizu menegaskan komitmennya dalam mencetak mahasiswa unggul, berwawasan luas, dan berkarakter. 

Semangat ini sejalan dengan visi UIN Saizu sebagai kampus “Unggul, Progresif, dan Integratif” yang terus mendukung perkembangan mahasiswa agar tumbuh sebagai generasi berprestasi dan siap berkontribusi bagi masyarakat. (***)