Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

UIN SAIZU Purwokerto

Lakukan Penguatan Kapasitas Dosen, LPPM UIN Saizu Selenggarakan Workshop Pengabdian 2025

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menyelenggarakan Workshop

Penulis: Adi Tri | Editor: abduh imanulhaq
IST
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menyelenggarakan Workshop Metodologi Pengabdian kepada Masyarakat pada 13–15 November 2025 di Hotel Gulala Azana Guci, Tegal. 

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO -  Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menyelenggarakan Workshop Metodologi Pengabdian kepada Masyarakat pada 13–15 November 2025 di Hotel Gulala Azana Guci, Tegal.

Kegiatan ini diikuti 40 dosen dari berbagai fakultas dan bertujuan meningkatkan kemampuan merancang, melaksanakan, hingga mengevaluasi program pengabdian yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Workshop menghadirkan tiga narasumber berkompeten, yakni Kasubdit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemenag RI, Dr. Nur Hafidz, serta dua praktisi dari UIN K.H. Abdurrahman Wahid Pekalongan, Syamsul Bakhri dan Ade Gunawan.

Ketua LPPM UIN Saizu Purwokerto, Prof. Ansori menegaskan bahwa kegiatan ini menjadi workshop ketiga dalam program penguatan kapasitas dosen.

Ia mengungkapkan output workshop sebelumnya terbukti meningkatkan jumlah program pengabdian pada tahun 2025.

“Kami berharap tahun 2026 jumlah pengabdian dosen semakin meningkat, baik dari sisi kualitas maupun kebermanfaatannya bagi masyarakat,” ujarnya.

Rektor UIN Saizu Purwokerto, Prof. Ridwan menekankan bahwa pengabdian yang ideal tidak hanya berhenti pada laporan kegiatan.

Menurutnya, program yang baik harus terus hidup dan memberi dampak simultan bagi masyarakat sasaran.

“Pengabdian yang kuat adalah pengabdian yang terus hidup dan memberikan perubahan nyata,” tegasnya.

Pada sesi materi, Dr. Nur Hafidz menyoroti pentingnya alignement antara tridharma perguruan tinggi dan Program Kementerian Agama Berdampak.

Ia menekankan bahwa program pengabdian harus menghasilkan perubahan nyata yang sesuai arah kebijakan Kemenag.

Sementara itu, Syamsul Bakhri dan Ade Gunawan memberikan penguatan metodologi dengan fokus pada Asset Based Community Development (ABCD).

Para dosen berlatih memahami konsep dasar, tahapan kerja, hingga contoh aplikasi ABCD di masyarakat.

Selain sesi kelas, peserta juga mengikuti field practice dengan terjun langsung ke desa-desa sekitar Hotel Gulala Azana Guci.

Melalui praktik lapangan ini, para dosen belajar mengidentifikasi potensi lokal, memetakan aset sosial, serta merancang rencana pemberdayaan berbasis kebutuhan masyarakat.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved