UIN Saizu Perkuat Kemitraan Strategis dengan SMA/SMK/MA di 8 Kabupaten melalui FGD PMB 2025

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO -  UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto melalui Pusat Promosi dan Informasi Mahasiswa Baru (PPIMB) kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Peningkatan Pemahaman dan Kerjasama Kelembagaan untuk Sosialisasi Mahasiswa Baru 2025. 

Acara berlangsung pada Rabu, 19 November 2025 pukul 08.00–12.00 WIB di Kamandaka Ballroom, ASTON Purwokerto Hotel & Convention Center.

Kegiatan ini diikuti lebih dari 80 perwakilan kepala sekolah dan guru BK dari SMA/SMK/MA di Banyumas, Purbalingga, Cilacap, Brebes, Banjarnegara, Tegal, Pemalang, dan Wonosobo.

Sejak pagi, ballroom hotel telah dipenuhi para undangan yang disambut hangat oleh panitia.

Acara diawali dengan penampilan vokal grup dari UKM Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Paranada Insani yang dipandu oleh Dr. Fajry Subhaan Syah Sinaga. 

Kehadiran para pendidik ini menjadi momentum penting bagi UIN Saizu untuk memperkuat sinergi bersama sekolah dalam meningkatkan layanan informasi terkait penerimaan mahasiswa baru.

Dalam sambutannya, Rektor UIN Saizu Purwokerto, Prof. Ridwan menyampaikan apresiasi mendalam atas kehadiran para mitra sekolah.

“Kami berbahagia dengan kehadiran bapak ibu sekalian. Bagi kami, ini adalah bentuk apresiasi dan penghormatan bagi bapak ibu dari UIN Saizu,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa UIN Saizu kini telah meraih akreditasi “UNGGUL” dari BAN-PT, sebuah capaian yang semakin menguatkan kepercayaan masyarakat terhadap kualitas kampus. 

Prof. Ridwan menjelaskan pengembangan rumpun eksakta dengan empat prodi baru Informatika, Arsitektur, Ilmu Lingkungan, serta Perpustakaan dan Sains Informasi yang kelak bernaung di Fakultas Sains dan Teknologi.

Rektor juga menekankan komitmen kampus dalam program internasionalisasi yang kini menjadi fokus pengembangan UIN Saizu.

“Kita sedang membangun satu konsep pengembangan kampus untuk go international. Tagline kami Kampus Desa Mendunia adalah tekad untuk menghadirkan pendidikan berkualitas sekaligus berpijak pada kearifan lokal,” jelasnya. 

Ia menambahkan bahwa UIN Saizu ingin menjadi ruang belajar tidak hanya bagi mahasiswa internasional, tetapi juga bagi putra-putri Banyumas Raya, terutama masyarakat Penginyongan yang menjadi bagian penting dalam ekosistem kampus.

Setelah jeda coffee break, PPIMB memperkenalkan motivator mitra, Subur, yang selama ini mendampingi program kunjungan sekolah.

Ia menegaskan bahwa kehadirannya bukan untuk promosi semata, tetapi untuk “membuka pikiran siswa dan guru bahwa murid tidak hanya perlu cerdas secara akademik, tetapi juga spiritual dan karakter.”

Sesi inti FGD dipandu Kepala PPIMB Dr. Sumiarti dengan menghadirkan dua narasumber, yaitu Wakil Rektor I Prof. Suwito dan Kasi Pendidikan Madrasah Kankemenag Banyumas, M. Wahyu Fauzi Aziz.

Dalam paparannya, Prof. Suwito menjelaskan jalur Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) UIN Saizu Tahun 2026, mulai dari jalur prestasi yang mencakup aktivis sekolah/madrasah, prestasi olahraga, seni, karya ilmiah, hingga jalur Hafidz Quran.

Ia juga menguraikan jalur nasional seperti SNBP, SNBT, SPAN-UM PTKIN serta jalur Mandiri CBT.

Selain itu, ia menegaskan bahwa UIN Saizu tidak memiliki biaya Iuran Pembangunan Institusi (IPI) serta menyediakan beragam beasiswa seperti BSI, BI, KIP Kuliah, Baznas, UPZ, hingga beasiswa Cendekia.

Sementara itu, M. Wahyu Fauzi Aziz menekankan pentingnya kolaborasi strategis antara sekolah dan perguruan tinggi.

“Kita punya visi yang sama, Fastabiqul Khoirot berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mencerdaskan anak bangsa. Tantangan anak sekarang luar biasa. Karena itu, kita harus bersinergi menyiapkan generasi unggul dan berkarakter,” ujarnya.

Ia menilai UIN Saizu sebagai perguruan tinggi yang siap melanjutkan proses transformasi pendidikan bagi lulusan sekolah/madrasah karena menawarkan pendidikan yang “holistik, komprehensif, dan berlandaskan nilai spiritual.”

Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan terkait jalur seleksi, timeline PMB, pilihan program studi, hingga biaya UKT.

Semua pertanyaan dijawab secara rinci oleh Prof. Suwito, Dr. Sumiarti, serta Kasubbag Layanan Akademik Fauziyah. 

Diskusi berlangsung dinamis dan menunjukkan besarnya perhatian sekolah terhadap masa depan pendidikan putra-putri mereka.

Acara FGD ditutup dengan ramah tamah dan makan siang bersama, meninggalkan kesan positif sekaligus komitmen bersama untuk memperkuat jalinan kerja sama. 

Melalui kegiatan ini, UIN Saizu kembali menegaskan perannya sebagai kampus inklusif, unggul, dan progresif dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan menuju Indonesia Emas 2045. (***)