Tribunjateng Hari ini
Asghar Duga Manajemen PSIS sedang Negosiasi dengan Pihak Lain
Manajemen Malut United angkat bicara soal wacana akuisisi PSIS Semarang yang bubar di tengah jalan.
Penulis: Achiar M Permana | Editor: M Syofri Kurniawan
Namun tiga hari sebelum pembatalan, komunikasi mulai sulit.
Asghar mengaku berkali-kali mencoba menghubungi jajaran Mahesa Jenar, tetapi tidak mendapat respons jelas.
Hingga akhirnya pesan pembatalan disampaikan melalui staf, disusul rilis publik yang ditandatangani Joni Kurnianto selaku juru bicara PT Mahesa Jenar Semarang.
Dalam rilis itu, disebutkan bahwa pembatalan dilakukan karena tidak tercapainya titik temu pada beberapa aspek material.
“Membaca rilis itu, kami menduga ada proses lain yang juga berjalan. Seperti Mahesa Jenar bernegosiasi dengan pihak lain. Rangkaiannya terlihat dari puzzle yang kami temukan belakangan,” ujar Asghar.
Ia menilai sikap itu tidak sejalan dengan komitmen awal, ketika pihak Malut United datang ke Semarang untuk membicarakan akuisisi.
Asghar menegaskan, pihaknya tidak membawa agenda bisnis atau politik tertentu.
Hubungan Malut United dan PSIS, ujarnya, dibangun dari kedekatan emosional sejak persaingan di Liga 2, beberapa tahun lalu.
“Ini menyakitkan. Kami merasa dibohongi. Pertemuan sudah beberapa kali, harga sudah sepakat, hal-hal teknis pun tinggal dirapikan,” ujarnya.
Selama proses negosiasi, Asghar mengatakan pihaknya sempat ikut menalangi kebutuhan operasional PSIS, mulai dari gaji pemain, pelatih, staf, biaya tandang, hingga persiapan pertandingan.
Totalnya sekira Rp 700 juta.
“Dana itu sudah kami minta kembali dan telah dikembalikan karena ternyata proses ini tidak dilanjutkan,” katanya.
Ia menambahkan, struktur tim sudah mereka siapkan mengikuti rencana awal akuisisi.
Tim pelatih dibentuk, jadwal latihan disusun, hingga koordinasi dengan kepolisian terkait izin pertandingan telah dilakukan.
“Semua sudah on the track, lalu mendadak dibatalkan. Kami tidak siap menerima keputusan ini,” ujar Asghar.
| Tiga Titik Terminal Bayangan di Kota Semarang Masih Dominan, Reno Apresiasi Tiga Bus Masuk Terminal |
|
|---|
| BNPB Siapkan Modifikasi Cuaca Dukung Pencarian Korban Longsor Majenang |
|
|---|
| Ingatkan Ekosistem Pesisir Hancur, Walhi Jateng Kritik Hutan Dipandang sebagai Aset Finansial |
|
|---|
| Tim SAR Temukan Delapan Jenazah Korban Longsor Majenang |
|
|---|
| Gagal Capai Kata Sepakat, Penjualan Saham PSIS Semarang Batal |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/TRIBUN-JATENG-17-NOVEMBER-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.