Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Semarang

Bantuan Program Sanimas di Semarang Utara, Wali Kota: Sekarang Warga Bisa Tersenyum

Pemerintah Kota Semarang bersama Komisi V DPR RI meninjau pelaksanaan program Sanitasi Berbasis Masyarakat.

Penulis: Idayatul Rohmah | Editor: rival al manaf
Tribun Jateng/Idayatul Rohmah
Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti saat mengunjungi warga penerima manfaat di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara, Selasa (7/10/2025). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Pemerintah Kota Semarang bersama Komisi V DPR RI meninjau pelaksanaan program Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas) di Kelurahan Purwosari, Kecamatan Semarang Utara, Selasa (7/10/2025).

Dijelaskan, program yang didanai melalui Kementerian PUPR untuk anggaran tahun 2025 ini bertujuan menyediakan fasilitas sanitasi layak di wilayah padat penduduk yang sebelumnya belum memiliki sistem pembuangan limbah domestik yang memadai.

Kunjungan tersebut dihadiri langsung oleh Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti dan Anggota Komisi V DPR RI, Mochamad Herviano Widyatama.

Baca juga: Berkas Perkara Dugaan Korupsi Rp571 Juta Kades Cendono Kudus Dinyatakan Lengkap

Baca juga: Status Kasus Meninggalnya Warga Kesetrum Jebakan Tikus di Kudus Naik Jadi Penyidikan

Dalam kunjungan itu, keduanya melihat langsung hasil pembangunan sistem sanitasi warga penerima manfaat.

"Ini berarti sekarang para warga bisa tersenyum, karena sudah punya sanitasi yang bersih," kata Agustina seusai kunjungan.

Ia melanjutkan, sanitasi memiliki peran dalam menurunkan angka stunting di masyarakat. Ia menyampaikan, sanitasi yang baik bukan hanya berdampak pada kebersihan lingkungan, tetapi juga berkorelasi langsung dengan perbaikan kondisi kesehatan masyarakat, khususnya anak-anak.

"Sanitasi memiliki kaitan erat dengan stunting. Jadi kalau sanitasinya bagus, proses untuk menurunkan angka stunting ini juga akan berkoreksi. Nah, sehingga kita harus memahami bahwa kalau ini dijaga kebersihannya, sanitasi ini apalagi tahun depan nanti diberi lagi tambah banyak di titik-titik rawan stunting yang lain, itu akan sangat membantu masyarakat," ungkapnya.

Menurutnya, fasilitas yang dibangun melalui program Sanimas juga bagian dari upaya menciptakan lingkungan sehat dan meningkatkan kualitas hidup warga.

Ia menekankan, pengelolaan sanitasi yang baik akan bisa berjalan efektif jika ada keterlibatan aktif dari masyarakat.

"Mudah-mudahan kita juga bisa secara perlahan membuat masyarakat ini budaya kebersihannya menjadi meningkat," imbuhnya.

Kecamatan Semarang Utara dipilih sebagai salah satu titik prioritas karena masih banyak wilayah di kawasan ini yang tergolong rawan dari segi sanitasi dan kesehatan lingkungan.

Program Sanimas yang diterapkan di wilayah ini diharapkan menjadi contoh bagi intervensi serupa di wilayah lain dengan karakteristik yang sama.

"(Semarang Utara) ini salah satu titik tujuan, masih ada beberapa titik yang lain. Tetapi kunjungan di sini, sambil kita mencermati hal-hal lainnya yang mungkin bisa dilakukan oleh Pemerintah Kota," imbuhnya.

Kepala Disperkim Kota Semarang, Yudi Prabowo menyebutkan, sebanyak 31 unit bantuan sanitasi dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah dialokasikan di wilayah Semarang Utara pada tahun anggaran berjalan.

Bantuan tersebut merupakan bagian dari program peningkatan kualitas lingkungan permukiman, khususnya di kawasan padat penduduk dan minim akses sanitasi.

"Saat ini bantuan sanitasi dari Kementerian PU itu 31 unit di Semarang Utara. Kemudian kita di samping itu juga intervensi RTLH bersama sanitasi yang warga yang tidak punya sanitasi," terang Yudi.

Anggota Komisi V DPR RI, Mochamad Herviano Widyatama memaparkan, pemenuhan fasilitas sanitasi layak merupakan bagian dari pembangunan infrastruktur dasar yang menyentuh langsung kehidupan warga.

Oleh karena itu, ungkapnya, pihaknya akan terus mendorong alokasi anggaran pusat agar kebutuhan daerah bisa terpenuhi secara bertahap.

"Kami ke depannya terus bersinergi dengan Wali Kota. Intinya, kebutuhan sanitasi itu jadi prioritas penting. Kota Semarang, mudah-mudahan nanti bisa bertambah lagi untuk tahun ini," ungkapnya.

Satu di antara penerima manfaat, Pujo Laksono (36) mengaku lega kini sudah memiliki fasilitas sanitasi setelah sebelumnya harus bergantian menggunakan toilet umum bersama warga lainnya.

Menurut Pujo, pembangunan fasilitas sanitasi di rumahnya berlangsung sekitar dua minggu yang lalu, memanfaatkan ruang dapur lama yang kemudian dialihfungsikan menjadi toilet.

Menurutnya, sebelumnya, ia dan keluarganya harus menggunakan WC umum yang berada di depan area permukiman untuk buang air besar. Sedangkan untuk mandi, sudah memiliki kamar mandi.

"Alhamdulillah, sekarang sudah bagus, layak," kata Pujo. (idy)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved