Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Edit Foto Tak Senonoh Siswi SMA Semarang

Ternyata Korban Konten Porno Chiko Tak Cuma dari SMA 11 Semarang Saja, Ada dari Sekolah Lain

Direktorat Reserse Siber (Ditsiber) Polda Jawa Tengah memeriksa tujuh korban dalam kasus dugaan penyalahgunaan

Penulis: Lyz | Editor: muh radlis
Istimewa
EDIT PAKAI AI - Chiko alumnus SMAN 11 Semarang mengedit video dan foto tak senonoh menggunakan AI 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Direktorat Reserse Siber (Ditsiber) Polda Jawa Tengah memeriksa tujuh korban dalam kasus dugaan penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membuat konten pornografi.

Pemeriksaan ini terkait dengan tersangka berinisial CRAP alias Chiko, yang diduga memanipulasi gambar sejumlah korban menggunakan teknologi AI.

Kuasa hukum para korban, Bagas Wahyu Jati, menjelaskan bahwa total ada 15 korban yang mereka dampingi, namun sejauh ini baru tujuh orang yang telah menjalani pemeriksaan oleh penyidik.

"Iya, total korban yang sudah diperiksa sebanyak 7 orang dari total 15 korban yang kami dampingi," kata Kuasa Hukum Korban, Bagas Wahyu Jati kepada Tribun, Rabu (22/10/2025).

Menurutnya, pemeriksaan korban dilakukan dalam dua gelombang, yakni pada Senin (20/10/2025) dan Rabu (22/10/2025) di Markas Ditsiber Polda Jateng, kawasan Gajahmungkur, Kota Semarang.

Para korban yang telah memberikan keterangan kepada penyidik merupakan pelajar berusia 16 hingga 18 tahun, sebagian besar berasal dari SMA Negeri 11 Semarang dan beberapa sekolah lain di Kota Semarang.

Baca juga: PSIS Terpuruk di Klasemen, Eks Bomber dan Mantan Pelatih yang Bawa Promosi Ungkap Keprihatinannya

Baca juga: Kendal Tornado FC Bawa 23 Pemain Hadapi Persipal, Usung Misi Bangkit: Perjalanan Masih Panjang

Baca juga: Cara Chiko Peroleh Foto Para Korban Video Pornografinya, 4 Siswi SMA di Semarang Korban Paling Parah

Satu di antara korban diketahui telah berpindah domisili ke Yogyakarta, namun tetap berkoordinasi dengan tim hukum dalam proses penyelidikan.

Sementara itu, seorang guru yang disebut turut menjadi korban dalam kasus ini dikabarkan belum melapor secara resmi kepada pihak kepolisian.

"Korban mayoritas dari SMA 11 Semarang tapi adapula korban dari SMA lain di Kota Semarang," jelas Bagas. 

Ia menyebut, dari para korban yang sudah diperiksa, penyidik mendalami sebanyak empat korban yang terhitung menjadi korban paling parah.

Empat korban ini wajahnya dipasang ke tubuh orang lain yang telanjang menggunakan aplikasi.

"Penyidik fokus pada empat korban ini yang diedit seakan-akan telanjang baik di foto maupun video," ungkapnya.

Kuasa Hukum korban lainnya, Jucka Rhajendra mengatakan, dalam kasus ini telah menyerahkan puluhan  barang bukti pendukung yang telah diserahkan kepada penyidik Ditsiber di antaranya link akun asli yang gunakan oleh terduga pelaku.

Barang bukti itu menunjukkan, terduga pelaku telah membuat akun palsu menggunakan identitas orang lain sejak tahun 2021.

Kemudian konten pornografi diposting sejak tahun 2023 sampai 2025.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved