Berita Semarang
Kisah Item Sudiarta Sulap Jalan Gajah Mada Semarang Jadi "Museum" Mobil Klasik Tiap Minggu Pagi
Pemilik mobil klasik yang memarkirkan kendaraannya dipinggir jalan Gajah Mada menarik perhatian warga masyarakat yang melintas di jalan tersebut.
Penulis: Rezanda Akbar D | Editor: raka f pujangga
“Yang datang itu dari luar kota juga ada, Bahkan ada yang nginep di hotel sekitar cuma buat gabung pagi di sini. Itu kan artinya warga haus ruang kumpul yang positif,” ujarnya.
Influencer Otomotif Mobil Klasik Ikut Mampir
Diantara para mobil klasik itu, ada satu sosok yang selalu dikerubungi oleh para pecinta otomotif yakni Hawke Setjodiningrat, kolektor sekaligus perestorasi mobil klasik itu turut menyaksikan suasana blok GM.
Hari itu, ia datang bukan sekadar untuk melihat-lihat, tapi untuk menyaksikan bagaimana kota tempatnya dulu bersekolah telah bertransformasi jadi ruang kreatif bagi generasi baru.
“Saya sekolah di Semarang tahun ’69 sampai ’73,” ujarnya pelan, seolah membuka arsip ingatan yang sudah lama disimpan.
“Dulu paling motor-motoran, belum ada yang kayak gini. Sekarang beda banget, Semarang sudah berubah total. Anak mudanya kreatif, energinya luar biasa.” ujarnya.
Bagi Hawke, kehadiran Blok GM bukan cuma ajang pamer mobil, tapi bukti bahwa anak muda Semarang punya arah baru dalam menyalurkan hobi.
Ia menganggap otomotif sebagai ruang positif yang perlu dirangkul, bukan dibatasi.
“Ini zamannya memang begini, enggak bisa dibendung. Selain main gadget, ya otomotif. Dan saya dukung penuh,” katanya tegas.
Meski begitu, ia juga menyoroti satu hal penting yakni ruang.
“Masalahnya cuma satu, tempat. Pemerintah juga jangan langsung melarang kalau macet, tapi bantu carikan solusi. Kalau mau larang, kasih tempat yang layak. Win-win lah,” katanya.
Di tengah obrolan, pandangannya tertuju pada sebuah Shelby Cobra berwarna hijau daun mobil yang telah direstorasi oleh tangan anak muda asal Semarang. Ada nada kagum di suaranya.
“Itu loh, mobil legendaris dunia, tapi yang restorasi wong Semarang sendiri. Anak bangsa kita bisa bikin kayak gitu. Masa enggak bangga?” tuturnya.
Sebagai kolektor yang sudah puluhan tahun berkecimpung di dunia otomotif, Hawke percaya kreativitas semacam itu seharusnya disambut, bukan dibatasi.
“Pemerintah mesti ajak anak-anak muda ini bicara, jangan diganggu. Bantu mereka berkembang. Karena kalau enggak, hobi positif bisa berubah arah malah ke hal-hal negatif.”
| DPRD Kota Semarang Berduka, Ini Kata Danur Kenang Sosok Djoko Riyanto |
|
|---|
| Jejak Rel Stasiun Alastua Semarang, Jalur Kereta Pertama di Indonesia |
|
|---|
| Prakiraan Cuaca Kota Semarang Minggu 9 November 2025, Diprediksi Akan Hujan Ringan |
|
|---|
| Kota Semarang Gelar Kejuaraan Woodball Piala Wali Kota ke-8, Diikuti 195 Atlet se-Jawa Tengah |
|
|---|
| Tipu Teman Bikin Lagu Pakai AI, Fasal Warga Jakarta Jadi Buronan Polisi |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jateng/foto/bank/originals/20251109_Mobil-klasik-terparkir-di-jalanan-Gajah-Mada-Semarang_1.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.