Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Ungaran

Unik! Kera Cerdik Mencuri Buah Saat Warga Bandungan Salat Jumat, Petani: "Yang Mentah Disimpan"

Para petani di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang kembali dibuat resah oleh ulah kawanan kera liar.

TRIBUN JATENG/REZA GUSTAV
PERBAIKI TANAMAN - Seorang petani di Dusun Geblog, Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang, Suwarni, memperbaiki tanaman buncis yang tumbang di area kebunnya, Selasa (18/11/2025). Tanaman tersebut diduga rusak setelah dicuri dan dirusak oleh kawanan kera liar yang kerap turun dari lereng Ungaran. 

TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN – Para petani di Desa Sidomukti, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang kembali dibuat resah oleh ulah kawanan kera liar yang hampir setiap hari turun dari lereng Ungaran dan menjarah kebun mereka. 

Bukan hanya merusak tanaman, cara kawanan kera ekor panjang tersebut mencuri hasil kebun pun terbilang unik, khususnya saat berburu alpukat.

Seorang petani asal Dusun Geblog, desa setempat, Anthony Cahyono (47), mengungkapkan bahwa kera-kera tersebut memiliki “strategi” sebelum menikmati alpukat curian mereka.

Baca juga: BREAKING NEWS Komandan Damkar Brebes Digigit Kera Peliharaan Warga Hingga Luka 13 Jahitan

“Kalau monyet biasanya, buah alpukat dijatuhkan dulu, disimpan di semak-semak.

Nanti beberapa hari kemudian kalau sudah matang didatangi lagi,” kata Anthony kepada Tribunjateng.com, Selasa (18/11/2025).

Menurut dia, hampir semua pemilik pohon alpukat yang letaknya dekat hutan merasakan dampaknya. 

Kerugian yang diderita tidak kecil, bahkan bisa mencapai ratusan ribu Rupiah per petani hanya dari satu masa panen.

Serangan Tiap Hari, Paling Parah Saat Jumat

Kawanan kera liar itu turun ke lahan warga hampir setiap hari, biasanya pada pagi-pagi.

Namun pada Jumat, jumlahnya meningkat drastis.

“Kalau Jumat itu kan petani laki-laki pulang lebih awal karena mau Jumatan, kera datang lebih banyak. 

Yang jaga cuma ibu-ibu, tapi kera sama sekali tidak takut,” jelas Anthony.

Tak hanya alpukat, berbagai komoditas hortikultura juga jadi sasaran. 

Dari daun onclang, buncis, hingga pucuk mawar, ketimun, tomat, bahkan cabai yang tak dimakan tapi justru dirusak. 

Total sekitar 1,5 hektare lahan di kawasan tersebut terdampak.

“Sekali kawanan turun, jumlahnya bisa ratusan. Satu petak daun bawang ukuran 700 meter persegi bisa habis dalam hitungan menit,” tambah dia.

Fenomena penjarahan itu disebut semakin parah dalam beberapa tahun terakhir. 

Para petani menengarai kerusakan habitat kera ekor panjang di kawasan hutan lereng Ungaran menjadi penyebab utama mereka kini semakin agresif mencari makan.

Biasanya serangan hanya terjadi pada puncak musim kemarau. 

Namun kini, bahkan di awal musim penghujan sekalipun, hampir tiap hari kawanan kera turun.

Anthony menyebut populasi kera liar di hutan sekitar Sidomukti dan Duren meningkat pesat. Jika dulu hanya puluhan ekor, kini ratusan kera bisa terlihat dalam satu kali serbuan.

Upaya Pengusiran Belum Berhasil

Berbagai cara telah dicoba warga untuk menghalau kawanan kera, namun hasilnya minim. 

Anthony bahkan menceritakan pengalaman tidak biasa:

“Pernah dijaga anjing, tapi anjingnya malah dicuri orang,” ujarnya.

Kini para petani hanya mengandalkan cara-cara sederhana seperti menakut-nakuti, meski sering kali tidak efektif. 

Mereka pun sampai saat ini belum mengajukan usulan resmi kepada pihak berwenang.

Baca juga: Sayur dan Buah Siap Panen di Lereng Merbabu Diserbu Kera Liar, Warga Galau: Mereka Tak Takut Manusia

Dinas terkait sebelumnya pernah menawarkan solusi jangka panjang, yaitu menanam pohon buah-buahan seperti jambu dan mangga di batas hutan agar kera tidak turun ke kebun warga saat kekurangan makanan. 

Namun Anthony menilai rencana itu belum terealisasi.

Serangan kera liar ini bukan hanya terjadi di Sidomukti, tapi juga di Desa Duren dan beberapa dusun lain di Kecamatan Bandungan. (*)

 

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved