Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Tegal

Angkat Kearifan Lokal, Buku Dongeng Sainsmatika Ulfa Bikin Pelajar SDN Batuagung 02 Tegal Antusias

Pembuatan buku dongeng sainsmatika tersebut didapatkan Ulfa dari pelatihan intensif yang dilakukan oleh Fasda Perubahan dari Tanoto Foundation

Penulis: Fajar Bahruddin Achmad | Editor: muslimah
Tribun Jateng/Fajar Baharuddin
DONGENG SAINSMATIKA - Nur Ulfa Rahma menggunakan buku dongeng sainsmatika saat mengajar di kelas 6 SDN Batuagung 02, Kabupaten Tegal, Selasa (18/11/2025). Buku berjudul Petualangan Energi di Batuagung itu dibuatnya sendiri setelah mendapat pelatihan dari Fasda Perubahan Tanoto Foundation.  

Siswa tampak suka karena terlihat sangat antusias dalam proses belajar mengajar. 

"Jelas kalau saya amati, ada peningkatan. Belajar dengan dongeng sainsmatika membantu anak lebih aktif dalam pembelajaran," katanya. 

Plt Kepala Dikbud Kabupaten Tegal, Winarto mengungkapkan, program PINTAR dari Tanoto Foundation ini sangat membantu dalam meningkatkan kualitas pembelajaran, terutama dalam literasi dan numerasi. 

Pada 2025 ini, ada empat Tim Fasda Perubahan, yaitu The Big Book dengan sasaran pelatihan sebanyak 69 guru, Kerupuk Sega dengan sasaran 50 guru, Elit Academy dengan sasaran 75 guru, dan Lintang Edukasi dengan sasaran 50 guru.

Guru yang menjadi perwakilan, setelah mengikuti pelatihan maka harus mengimbaskan ke guru lainnya dan kepala sekolah. 

"Sudah dilakukan yang namanya pengimbasan. Guru yang dapat pelatihan atau bimbingan teknis untuk mengimbaskan ke teman-temannya," ungkapnya, Jumat (14/11/2025).

Tingkat Literasi dan Numerasi Naik

Dikbud Kabupaten Tegal mencatat, dalam tiga tahun terakhir terjadi peningkatan kemampuan literasi dan numerasi pelajar SD setelah intervensi Tanoto Foundation.

Literasi tingkat SD, pada 2023 di angka 66,05 persen, pada 2024 angkanya meningkat menjadi 76,01 persen, dan pada 2025 meningkat lagi di angka 75,76 persen.

Sedangkan tingkat numerasi, pada 2023 di angka 45,78 persen, pada 2024 meningkat menjadi 64,98 persen, dan pada 2025 berada di angka 72,7 persen.

"Adanya Tanoto Foundation tentu sangat membantu karena guru diberi pelatihan yang nantinya akan diimbaskan ke guru lain serta kepala sekolah," ujar Winarto.

Winarto berharap, kerjasama dengan Tanoto Foundation yang sudah terjalin sejak 2021, dapat terus berlangsung untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Tegal

Sebab, pihaknya tidak bisa jika hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah daerah.

"Kami berharap tetap ada kerjasama karena Tanoto Foundation ini lembaga filantropi yang mendukung pendidikan di Indonesia, termasuk Kabupaten Tegal," jelasnya.

Fokus Terhadap Kualitas Guru

Head of Learning Environment Tanoto Foundation, Margaretha Ari Widowati mengungkapkan, Tanoto Foundation melihat sekolah adalah suatu sistem. 

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Asia Pacific Circle, bahwa sekolah sukses yang menghasilkan anak-anak yang bagus tergantung pada kualitas guru.

Guru menjadi penentu karena mereka yang secara langsung berinteraksi kepada siswa.

Kemudian faktor selanjutnya dari leader atau kepala sekolah, diibaratkan perannya seperti CEO di dalam suatu organisasi. 

"Gurunya bagus tapi kalau kepala sekolahnya tidak mendukung, maka gurunya tidak bisa bekerja. Selain itu perlu peran pemerintah sebagai sistem pengawasan terhadap kualitas sekolah," jelas perempuan yang akrab disapa Ari, Selasa (12/11/2025).

Menurut Ari, ada beberapa alasan Tanoto Foundation memilih Kabupaten Tegal menjadi salah satu sasaran program PINTAR.

Antara lain keinginan adanya perubahan dari pimpinan daerah, alignment atau penyelarasan visi dan misi pemerintah daerah, dan ketersediaan sumber daya manusia yang bisa diajak bekerjasama.

Tetapi setelah itu, masih ada research program untuk memilih daerah yang benar-benar membutuhkan.

"Katakanlah 50-60 persen siswa di sekolah tersebut berada di bawah minimum kompetensinya. Maka kami akan langsung lihat raport pendidikan kabupaten yang memiliki siswa dengan kemampuan rendah," ungkapnya. 

Ari menjelaskan, dalam tiga tahun terakhir Tanoto Foundation punya program namanya Fasda Perubahan, pada 2023, 2024 hingga 2025.

Nama proyeknya adalah inovasi Fasda, mereka membentuk tim guru atau kelompok belajar untuk membuat inovasi, khususnya dalam peningkatan literasi dan numerasi.

Mereka kemudian mendapatkan pendampingan dan pembinaan dalam mengimplementasikan inovasinya di wilayah sekolah sasaran.

"Evaluasi dari program tersebut, terjadi peningkatan terhadap literasi dan numerasi. Tidak hanya di Kabupaten Tegal, tapi menyeluruh di kabupaten yang menjadi sasaran di Indonesia," ujarnya. (fba)

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved