Perusahaan Ini Latih Politeknik se-Indonesia Cara Rawat Mesin Industri
PT Teknoenergi Optima Indonesia mengadakan workshop perawatan mesin industri di Hotel Dafamdi Imam Bonjol kota Semarang
Penulis: Alexander Devanda Wisnu P | Editor: bakti buwono budiasto
Laporan Wartawan Tribun Jateng, Alexander Devanda Wisnu P
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - PT Teknoenergi Optima Indonesia mengadakan workshop perawatan mesin industri di Hotel Dafamdi Imam Bonjol kota Semarang.
Workshop itu bertema 'Perawatan Mesin Industri : Mesin Elektrik, Hidrolik dan Pneumatik' dan diikuti sekitar 20 politeknik negeri di Indonesia, dua di antaranya Politeknik Negeri Madura dan Politeknik Negeri Bandung.
PT tersebut berada di bawah naungan Pusat Pendidikan, Penelitian , Pengembangan dan Audit Energi (Pusdiklitbangdit Energi) milik Politeknik Negeri Semarang (Polines).
Para peserta diberi pemahaman cara melakukan perbaikan jenis mesin elektrik, hidrolik, hingga pneumatik.
Baca: Bahas RAPBD 2018, Fraksi PAN Kendal Soroti Proyek Gagal Lelang dan Usulan Defisit Anggaran
Direktur Operasional PT Teknoenergi Optima Indonesia, Bernadus Ferry mengatakan workshop tersebut sebagai jembatan antara industri dengan pendidikan di politeknik.
" Kami ingin kebutuhan industri dapat terpenuhi dan para mahasiswa mampu untuk mengisi kebutuhan dalam perawatan mesin," ujar Ferry, Senin (9/10/2017)
Baca: Terjadi di Demak dan Baru Pertama di Indonesia, Perolehan dan Selisih Suara 2 Calon Kades Sama
Workshop mengupas lebih dalam mengenai perawatan industri.
Baca: Mensos Akan Gelontor Bansos Rp 5,34 Triliun untuk Jateng di 2018
" Workshop ini kami desain 30 persen teori dan sisanya praktik perbaikan. Jadi para peserta dapat menggunakan alat-alat dan melakukan perbaikan secara berkala. Karena tidak dipungkiri lulusan politeknik harus menguasasi alat industri," tuturnya.
Workshop itu diisi tiga pembicara yakni Joko Tri Wardoyo dengan materi perawatan mesin hidrolik , Bono mengupas perawatan mesin Pneumatik dan Hendrig Setiawan mempraktikkan perbaikan mesin pneumatik.
Pembicara dari Polines, Joko Tri Wardoyo menegaskan perawatan mesin industri memiliki siklus berkala.
"Masa perawatan mesin industri itu siklusnya seminggu, sebulan dan enam bulan. Perawatan harus selalu dilakukan agar saat melakukan pekerjaan alat tidak mengalami kendala. Minimal perawatan pada oli mesin hidrolik itu harus dilakukan pengecekan," tegas Joko.
Pembicara lain, Hendrig Setiawan mengungkapkan mesin industri mudah dipahami namun sering terabaikan dalam proses perbaikan dan perawatan.
" Mesin itu membutuhkan perawatan terkadang industri hanya memakai dan perbaikan secara berkalanya sering diabaikan. Namun itu yang terpenting. Kami ingin para peserta itu bisa memahami proses-proses perbaikan dan perawatan yang benar," pungkasnya. (*)