Pendaki Tewas di Lawu
Kisah Lengkap Perjuangan Eko Nekat Berlari Menerjang Api Gunung Lawu
Eko terperangah saat menyaksikan empat dari lima anggota rombongannya yang akan turun usai mendaki Gunung Lawu sudah dalam keadaan terpanggang kaku
3.
TIM SAR mencari korban Gunung Lawu
TRIBUNJATENG.COM -- HUMAS Basarnas Solo, Yohan Tri Anggoro mengatakan munculnya kobaran api di Gunung Lawu sempat dikabarkan relawan Anang Gunung Lawu. Ia menjelaskan, saat kebakaran terjadi para pendaki ini terjebak dan tidak bisa turun ke bawah karena kobaran api yang cukup hebat.
"Dari informasi seorang relawan Anak Gunung Lawu, Pak Jarot api mulai terlihat Minggu pagi jam 07.30 di pos tiga ke atas," ujarnya.
Dita Kurniawan seorang korban kepada Surya (Tribun Group) mengaku berangkat mendaki Sabtu (17/10) sekitar pukul 18.00, lewat jalur pendakian Cemoro Kandang.
"Saya berangkat bersama 12 teman sekolah dari SMK Yoso Negoro, Magetan. Saya tidak tahu lagi teman lain lari kemana," kata Dita Kurniawan, anak warga Desa Jejeruk, Kecamatan/Kabupaten Magetan yang mengalami luka bakar ringan, saat dirawat tim kesehatan Magetan, Minggu (18/10).
Dia mengaku tidak tahu lagi teman temannya lari dan sembunyi dari kejaran api yang membakar hutan Gunung Lawu itu.
"Api itu seperti mengejar kami, sehingga kami pisah menyelamatkan diri, ada yang meloncat ke jurang ada yang naik pohon, saya sembunyi dilubang bekas batu, sehingga bisa menghindari api, tapi saya masih terbakar meski tidak separah teman teman yang saya lihat," kata Dita yang menderita luka bakar di leher dan sebagian tangannya ini. (lyz/har/nug/dna/surya)