Pendaki Tewas di Lawu
Kisah Lengkap Perjuangan Eko Nekat Berlari Menerjang Api Gunung Lawu
Eko terperangah saat menyaksikan empat dari lima anggota rombongannya yang akan turun usai mendaki Gunung Lawu sudah dalam keadaan terpanggang kaku
4. Masih Ada 17 Pendaki Diduga Terjebak
Kebakaran Gunung Lawu
Sisir Lereng Gunung
Tim SAR kembali menyisiri lereng gunung Lawu setelah diduga masih ada korban lainnya yang terjebak akibat kebakaran hutan. Menurut Tim SAR, ada sedikitnya 17 pendaki yang diduga masih berada di pos tiga dan empat di lereng gunung tersebut.
"Senin (19/10) pagi ini kita menyisiri lagi lereng Gunung Lawu. Kita menduga ada korban lainnya di atas," kata Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Kabupaten Magetan, Suparman.
Suparman menjelaskan, dugaan itu muncul setelah mengetahui 17 kartu tanda penduduk belum diambil di pos penjagaan.
Kebakaran melanda hutan di lereng Gunung Lawu sejak dua pekan terakhir. Kebakaran yang menyebabkan Rita meninggal merupakan kebakaran yang kedua kalinya selama musim kemarau. Sebelumnya, kebakaran melanda lereng gunung pada Agustus 2015 lalu.
Para pendaki yang menjadi korban, diduga mendaki dari pos yang berbeda-beda. Mereka tidak menghiraukan imbauan yang disampaikan para petugas di pos penjaga untuk menghindari jalur Cemoro Sewu, Magetan, Jawa Timur, lantaran kondisinya sangat kering dan mudah terbakar.
Korban tewas asal Ngawi, yakni Sumarwan (40) naik dari jalur Cemoro Kandang, Karanganyar, Jawa Tengah, sedangkan dua korban dari Jakarta yakni Joko Prayitno (28) dan Kartini (28) naik dari jalur Candi Cetho, Karanganyar.
Korban tewas lainnya yakni Rita Septi Murika (16) asal Ngawi, diketahui naik dari jalur Jogorogo, Ngawi.
Dua pendaki lainnya yang meninggal dunia yakni Nanang dan Awang, keduanya juga dari Ngawi, belum diketahui naik melalui jalur mana. Satu korban tewas yang belum teridentifikasi, juga belum diketahui mendaki dari jalur mana.
Kapolsek Tawangmangu AKP M Rianto mengatakan, relawan Anak Gunung Lawu (AGL) sudah mengimbau agar pendaki tidak turun melalui jalur Cemoro Sewu karena ada kebakaran hutan.
"Minggu (18/10) pagi, api menyala lagi di jalur Cemoro Sewu, setelah sempat padam. Kemungkinan lantaran api unggun yang dibuat pendaki," ujarnya, Senin (19/10). (lyz/har/nug/dna/surya)
Jalur Cemoro Sewu antara pos 2 dan pos 3 terdapat jalan berundak. Jalur itu cukup menyulitkan para pendaki untuk melarikan diri jika terjadi kebakaran.
"Pendaki yang meninggal, kemungkinan terjebak di tangga itu, karena butuh waktu untuk meloloskan diri." jelasnya. (*)