Antara Sup Kelelawar, Virus Corona hingga Korban Tewas dan Penyebarannya
Jenis baru coronavirus atau virus korona yang muncul di Wuhan, China, telah menewaskan 17 orang dan sudah menyebar ke berbagai negara.
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Semarang mengerahkan tiga unit alat pemindai suhu atau Thermalscanner untuk memantau suhu tubuh dari penumpang penerbangan dan pelayaran internasional.
Tiga alat itu ditempatkan di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang, Bandara Adi Soemarmo Boyolali dan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang.
Kepala KKP Semarang, dr Aryanti mengatakan, alat pemindai suhu itu akan memantau suhu seluruh penumpang internasional yang tiba di bandara dan pelabuhan internasional yang menjadi wilayah wewenangnya.
Hal itu untuk mengantisipasi pencegahan virus novel corona yang saat ini menjadi wabah di Kota Wuhan, Tiongkok. Terlebih saat ini virus tersebut sudah ditemukan di beberapa negara.
• KISAH NYATA: Mega Herawati Mendongeng pada Anak Jalanan hingga Difabel Keliling Kampung hingga India
• Viral Lagu Thailand Ma Long Kong Kaeng, Ceritakan Soal Pria Tak Berguna
• Karyawan di Gedung BRI Mendadak Bermasker, Menkes Pastikan Virus Korona Belum Masuk Indonesia
• Petaka Kandang Ayam: 3 Pria Purbalingga Cabuli Gadis 15 Tahun, Diantara Pelaku Masih di Bawah Umur
"Kami lakukan pemindaian terhadap penumpang internasional yang datang, karena di Bandara Adi Soemarmo ada penerbangan langsung dari Tiongkok yakni dari Kumming, sedangkan di Pelabuhan Tanjung Emas ada pelayaran langsung dari Tiongkok juga," tuturnya Kamis (23/1)
Ia menambahkan sedangkan di Bandara Jenderal Ahmad Yani Semarang sampai saat ini belum ada penerbangan langsung dari Tiongkok menuju Semarang.
Saat ini penerbangan internasional yang tersedia di Bandara Ahmad Yani yakni penerbangan ke Jeddah, Singapura dan Malaysia.
"Namun ada beberapa penumpang dari Tiongkok yang melakukan penerbangan terusan menuju Semarang," katanya.
Ia mengatakan bahwa virus ini akan membuat para orang yang mengidap akan mengalami gejala sakit pneumonia yang akut. Seperti demam dan mengalami sesak nafas dan batuk.
"Dengan pemindai panas ini suhu tubuh di atas 37,7 derajat celsius akan membuat alat pemindai mengeluarkan alarm dan penumpang segera dilakukan observasi.
Selain itu penumpang juga akan diberikan HAC (Health Alarm Card), jika dalam 14 hari setelah melakukan penerbangan mengalami sakit kartu tersebut wajib dibawa dan diberikan ke pihak rumah sakit," tuturnya.
Tingkatkan pengawasan
PT Angkasa Pura II (Persero) dan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melakukan pencegahan penyebaran virus korona masuk ke Indonesia dengan meningkatkan pengawasan terhadap penumpang rute internasional yang baru tiba, terutama yang baru tiba dari negara terjangkit, China.
Peningkatan pengawasan antara lain dilakukan oleh KKP dan bandara dengan dua cara, yaitu melakukan proses screening menggunakan kamera pemindai suhu tubuh (thermal scanner) dan pengamatan terhadap penumpang (surveillance syndrome).
VP of Corporate Communications PT Angkasa Pura II Yado Yarismano mengatakan, bandara berperan cukup vital dalam menangkal masuknya virus korona.

 
			 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
						
					 
				
			 
											 
											 
											 
											