Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Harga Bawang Putih Melambung, Disperindagkop Batang Konsultasi Operasi Pasar ke Pemprov Jateng

Harga Bawang Putih di Kabupaten Batang, Jawa Tengah terus mengalami kenaikan selama beberapa hari terakhir di pasar.

Penulis: dina indriani | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/DINA INDRIANI
Pedagang Bawang Putih di Pasar Batang, Jawa Tengah. 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Harga Bawang Putih di Kabupaten Batang, Jawa Tengah terus mengalami kenaikan selama beberapa hari terakhir di pasar.

Saat ini harga bawang putih telah tembus Rp 60 Ribu Perkilogram.

Melambungnya harga bawang putih di pasaran membuat masyarakat mengeluh, tak hanya itu pedagang pun mengeluhkan terbatasnya stok yang berimbas menurunnya penjualan.

Alhamdulillah, Baim Wong Akhirnya Bertemu Nurul Sopir Angkot Semarang Viral : The Power +62

Baim Wong Lunasi Utang Nurul Sopir Angkot di RSUP Kariadi: Almarhumah Bisa Tenang Sekarang

9 Preman Eks Terminal Terboyo Semarang Diciduk Polisi

BREAKING NEWS: Kecelakaan Motor Vs Truk Tronton di Tengaran, 1 Wanita Tewas di RSUD Salatiga

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Batang, Endang Rakhmawati mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan pemantauan harga dan perkembangannya hampir semua daerah harga bawang putih naik.

"Saat ini kami masih memantau harga, dimana sekarang bawang putih sudah berkisar Rp 55 Ribu sampai Rp 60 Ribu normalnya Rp 33 Ribu, perkembangannya memang semua daerah mengalami kenaikan ya," tuturnya saat ditemui di Kantornya, Selasa (11/2/2020).

Dijelaskan Endang, saat ini pihaknya masih akan berupaya menstabilkan harga dengan melakukan operasi pasar.

Namun hal itu tetap harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Disperindag Provinsi.

"Kami sedang mengajukan konsultasi mengenai operasi pasar ke Provinsi, dan rencananya kami juga akan menggandeng Bulog karena harus ada bantuan agar operasi pasar bisa terlaksana," ujarnya.

Menurutnya, melonjaknya harga bawang putih karena sempat adanya keterlambatan pengiriman impor bawang putih dari Cina sehingga mempengaruhi harga karena stok di pasaran mulai menipis.

"Kalau dari rumor karena adanya virus corona di Cina berimbas ke pengiriman, tapi yang jelas memang ada keterlambatan pengiriman impor dari Cina membuat stok di pasaran menipis.

Sedangkan seperti diketahui, lebih dari 80 persen impor bawang putih Indonesia saat ini berasal dari Tiongkok," jelasnya.

Dikatakannya, Kementan baru menerbitkan Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH) untuk bawang putih pada 7 Februari lalu atau ketika harga bawang putih terlanjur mengalami lonjakan di pasar.

"Informasi yang saya dapat, dari RIPH yang diterbitkan Kementan akan ditindaklanjuti Kemendag pada 12 Februari besuk jadi kemungkinan harga bisa berangsur stabil, jadi kami juga pantau apakah setelah itu masih perlu Operasi Pasar atau tidak," pungkasnya. (din)

Ansori Rela Rumahnya yang Ditinggali Sejak 1988 Dibongkar Petugas Gabungan BBWS Pemali Juana

27 Bank Kredit Kecamatan di Jateng Dapat Izin dari OJK, Disatukan jadi BPR BKK Perseroda

Belum Cukup Separuh dari Seluruh Desa Kelurahan di Kendal yang Taat Bayar Pajak Bumi dan Bangunan

Le Velo de Pati Kurang dari 3 Pekan Lagi, Bupati Ajak Semua Pihak jadi Tuan Rumah yang Baik

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved