Wabah Virus Corona
Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemkab Demak Tutup Sekolah dan Wisata Religi 2 Minggu
Pemerintah Kabupaten Demak menggelar rakor pencegahan dan penanganan virus corona
Penulis: Moch Saifudin | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, DEMAK - Pemerintah Kabupaten Demak menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pencegahan dan Penanganan Virus Corona, Senin (16/3/2020).
Tujuannya memberikan pemahaman tentang Pencegahan dan Penanganan virus corona yang sedang berkembang sehingga masyarakat tetap tenang dan tidak panik.
• Bawaslu Sebut Partisipasi Masyarakat Masih Rendah, Indeks Kerawanan Pilwakot Semarang di Atas 50%
• Cegah Resiko Penularan Virus Corona di Tegal, Wali Kota Dedy Yon Tutup Karaoke dan Spa 14 Hari
• Video Penumpang dan Bus di Terminal Tirtonadi Solo Merosot Drastis
• Bupati Sragen dan Peserta Musrenbang Cek Suhu Tubuh Sebelum Rapat, Cegah Wabah Virus Corona
Wakil Bupati Demak, Joko Sutanto mengatakan perlu dilakukan langkah-langkah strategis guna pencegahan dan penanganan penyebaran virus corona.
“Sampai saat ini di Kabupaten Demak belum ditemukan kasus pasien Corona, meski demikian kita tetap perlu waspada dan selalu berhati-hati,” jelas Joko dalam keterangan tertulis melalui Humas Pemkab Demak.
Wakil Bupati menghimbau menghindari kontak fisik secara langsung dan melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
”Jagalah selalu kesehatan, cuci tangan memakai sabun sebelum dan setelah beraktifitas dan kontak fisik dengan orang lain," imbau Joko.
Sementara itu Sekretaris Daerah Kabupaten Demak, Singgih Setyono mengatakan, masyarakat tidak boleh khawatir dan cemas terhadap isu virus corona.
Karena hal tersebut akan menjadikan sistem imun menjadi menurun.

“Kasus virus corona mirip dengan kasus demam, batuk, flu, sakit tenggorokan, letih, dan lesu, namun bila berlanjut ada sesak nafas, dan komplikasi lain."
"Jika ada kasus kematian berarti ada penyakit penyerta sebelumnya seperti yang punya gula darah yang tinggi, paru-paru, dan asma," jelas Singgih.
Singgih meminta untuk melakukan upaya-upaya promotif dan preventif.
Seperti membudayakan pola hidup bersih sehat, dengan cuci tangan pakai sabun, mengonsumsi gizi seimbang, berhati-hati jika kontak dengan hewan, serta rajin berolah raga dan istirahat cukup.
Ia menambahkan terdapat dua istilah dalam kasus virus corona yakni Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pemantauan (PDP).
Bagi kasus ODP, lanjutnya, penanganannya cukup isolasi di rumah selama 14 hari.
Memperbaiki gejala dan daya tahan tubuh, serta istirahat yang cukup.
Sedangkan kasus PDP harus dipantau oleh petugas kesehatan, jika lebih lanjut dapat dirujuk ke RSUD Sunan Kalijaga atau ke RSI Sultan Agung.
“Bagi ODP perlu diisolasi 14 hari, karena 14 hari mampu menghentikan laju penularan dan menyelamatkan ribuan orang, apabila tidak terjadi apa-apa selama 14 hari maka dapat dinyatakan aman," ungkap Singgih.
Singgih menambahkan Pemerintah Kabupaten Demak meliburkan seluruh sekolah dari PAUD, TK. SD, dan SMP se-derajat selama 14 hari ke depan, sesuai surat edaran Gubernur Jawa Tengah.
Selain itu juga menghimbau untuk menutup sementara tempat wisata religi seperti di Makam Sunan Kalijaga dari kunjungan para peziarah dari luar hingga 14 hari ke depan.
“Tunda dan batasi kegiatan yang menghadirkan undangan dari luar di tempat-tempat umum dengan jumlah peserta lebih dari 30 orang sampai dengan hari Kamis, 26 Maret 2020, kecuali keperluan yang sangat penting dan mendesak harus dilakukan sesuai dengan SOP," jelas Singgih.
Singgih meminta masyarakat agar tidak panik, selalu waspada, saling peduli dan berdo’a untuk keselamatan bersama.
“Untuk pelayanan dan infromasi mengenai virus corona dapat menghubungi Dinas Kesehatan Kabupaten Demak melalui protokol kesehatan," jelasnya. (ivo)
• Niat Mencari Berita, Jurnalis TMMD Pekalongan Dapat Bibit Kelengkeng
• Kedatangan Tetangga Jadi Awal Terkuaknya WS Bocah 8 Tahun Dicabuli Ayah Kandung : Kesepian
• TMMD Reguler Pekalongan Mengubah Lapangan Sepakbola Pantirejo Menjadi Padat Dan Layak
• Bawaslu Sebut Partisipasi Masyarakat Masih Rendah, Indeks Kerawanan Pilwakot Semarang di Atas 50%