Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Virus Corona Jateng

Kisah Pilu Petani Salak di Banjarnegara, Biarkan Buah Membusuk karena Tak Ada Pembeli

Wabah Corona telah mempengaruhi perekonomian masyarakat Indonesia. Daya beli masyarakat menurun karena ekonomi lesu.

Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
Tribunjateng.com/Khoirul Muzaki
ILUSTRASI - Kebun salak di Banjarmangu Banjarnegara 

Terlebih petani selama ini sangat bergantung kepada tengkulak untuk memasarkan salak.

Wanidi menilai kondisi ini merupakan imbas dari wabah Corona.

Distribusi salak ke luar kota atau provinsi jadi terhambat.

Tengkulak kesulitan mengirim buah ke kota tujuan.

Di samping daya beli masyarakat menurun karena wabah Corona.

"Mobil sekarang mau keluar kan susah," katanya.

Karena tidak ada tengkulak yang membeli, sebagian petani terpaksa tidak memanen lahannya.

Mereka membiarkan buah salak tua bahkan busuk di pohon karena kesulitan menjual.

Wanidi tak bisa membayangkan bagaimana nasib petani jika kondisi ini terus berlarut.

Kerugian petani tentu semakin besar.

Padahal sebagian besar petani di desanya menggantungkan ekonominya dari bertani salak.

Sebagian petani di Banjarnegara telah mengalihfungsikan lahannya untuk ditanamai salak, bukan tanaman pangan. (aqy)

Persatuan Istri Anggota DPRD Jateng Bantu Baju Pelindung, Masker hingga Vitamin untuk Tenaga Medis

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemkot Tegal Kaji Ulang Anggaran Penanganan Virus Corona

7 Perusahaan di Kendal Rumahkan 429 Karyawan, 20 Orang di-PHK

DPRD Kota Semarang Kembali Pangkas Anggaran untuk Penanganan Virus Corona, Total Rp 10,3 Miliar

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved