Virus Corona Jateng
2 PDP Corona Pekalongan Meninggal, Riwayat Mudik dari Jakarta
Dua pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona di Kabupaten Pekalongan meninggal dunia. Mereka merupakan pemudik Jakarta.
Penulis: Indra Dwi Purnomo | Editor: Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Dua pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona di Kabupaten Pekalongan meninggal dunia.
Dua pasien yang meninggal dunia merupakan pemudik Jakarta.
Pasien pertama yang meninggal dunia merupakan balita laki-laki berinisial RA, warga Kecamatan Kedungwuni.
Pasien kedua adalah laki-laki inisial R (56), warga Kecamatan Tirto.
• Curhat WNI di India yang Tak Bisa Pulang: Kami seperti Tahanan di Penjara
• UPDATE: Kasus Penolakan Jenazah Perawat di Suwakul Ungaran, Polisi: Penyerahan Berkas Perkara
• Petaka Resepsi, Carter Bus Hadiri Acara Pernikahan di Jakarta, IRT asal Grobogan Positif Corona
• Anda Ingin Dapat Dana BLT Rp 600 Ribu Per Bulan? Begini Syarat dan Cara untuk Mendapatkannya
"Iya benar keduanya PDP karena dari zona merah.
Untuk hasil swab belum keluar.
Tapi untuk antisipasi pencegahan penyebaran virus corona, pemulasaran kedua jenazah tetap diperlakukan SOP kesehatan COVID-19," kata Setyawan Dwiantoro kepala Dinas Kesehatan melalui Dinkominfo Kabupaten Pekalongan, Jumat (17/4/2020).
Sementara itu, untuk pasien PDP berinisial R merupakan pasien rujukan dari RS Budi Asih Jakarta.
Pasien di rujuk ke RSUD Kajen, masuk pada Jumat dini hari (17/4/2020), sekitar pukul 03.50 WIB.
Namun kondisi pasien drop, kesadaran pasien menurun.
Pasien diagnosa PDP, meninggal Jumat pagi (17/04/2020), sekitar 04.30 WIB.
Pasien telah dimakamkan dengan prosedur protokol kesehatan penanganan virus corona atau COVID-19.
Terpisah Camat Kedungwuni Sugino saat dihubungi Tribunjateng.com membenarkan, tadi malam jenazah PDP yang berinisial RA dimakamkan di tempat pemakaman umum Desa Bugangan, Kecamatan Kedungwuni, Jumat (17/4/2020) dini hari, sekitar pukul 00.30 WIB.
"Riwayat perjalanannya, pasien bersama ibunya hidup di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
RA pada tanggal (2/4/2020) sempat menjalani rawat inap di salah satu rumah sakit di Jakarta, dengan hasil swab belum keluar.
Kemudian, pada tanggal (10/4/2020) pulang dari Jakarta ke Desa Bugangan Kedungwuni, beberapa hari di rumah pada (16/4/2020) pukul 16.00 WIB anak tersebut sakit dan dibawa ke RSI Pekajangan dan sekitar pukul 20.30 WIB RA meninggal dunia," kata Sugino.
Sugino menambahkan, pada saat pemakaman dilakukan dengan dengan cara protokol kesehatan.
"Untuk hasil swab RA, belum diketahui hasilnya," tambahnya.
• Marhaban Ya Ramadhan, Mewakili Isi Hatimu, Berikut Daftar Ucapan Selamat Bulan Puasa Ramadhan 2020
• Hasil Lab Negatif, Dua PDP Corona di RS KSH Pati Diperbolehkan Pulang
• Dampak Corona, Renovasi Tahap Akhir Stadion Jatidiri Semarang Terancam Ditunda
• Orang Positif Covid-19 Boleh Lakukan Isolasi di Rumah, Berikut Syaratnya
(Dro)