Berita Tegal
Tak Bisa Mudik, Ida Isi Waktu Luang Bikin Ketupat Lebaran Khas Kalimantan
Momen Lebaran menjadi hal yang ditunggu oleh sebagian masyarakat, karena pada momen ini biasanya digunakan untuk berkumpul dengan keluarga besar yang
Penulis: Desta Leila Kartika | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Momen Lebaran menjadi hal yang ditunggu oleh sebagian masyarakat, karena pada momen ini biasanya digunakan untuk berkumpul dengan keluarga besar yang mungkin jarang atau bahkan lama tidak bertemu.
Namun hal ini, tidak bisa dirasakan oleh Ida Elyani (58), warga Mejasem blok D 19 RT 4 RW 9 Kabupaten Tegal, tahun ini.
Karena adanya pandemi corona, Ia dan keluarga tidak bisa mudik ke kampung halamannya di Kalimantan Barat.
• Disebut Fadli Zon Ambil Alih Pekerjaan Tukang Parkir, Ganjar: Maaf Kalau Panjenengan Tak Berkenan
• Kisah Kakak Beradik Asal Kendal Mualaf Saat Ramadhan, Dapat Hidayah Masuk Islam dengan Cara Berbeda
• Kocak, Niat Beli Tisu Diskon Harga Rp 99 yang Datang Malah Mengejutkan
• Sandra Dewi Pernah Ditinggal Banyak ART Gegara Kasih THR Setara Gaji Setahun, Kali Ini Ia Bimbang
Maka dari itu untuk mengisi waktu luang, Ida berinisiatif membuat ketupat lebaran khas daerah asalnya yaitu Kalimantan.
Adapun ketupat yang dibuat oleh Ida ini ada dua varian, yaitu ketupat isi beras ketan dan ketupat isi beras biasa.
"Sebenarnya saya setiap lebaran selalu membuat ketupat, tapi memang hanya untuk keluarga saja tidak untuk dijual seperti sekarang. Kebetulan karena tahun ini tidak bisa mudik ke Kalimantan dan anak juga tidak pulang ke Tegal, jadi ya buat mengisi waktu luang saya menerima pesanan dari tetangga," tutur Ida, pada Tribunjateng.com saat ditemui di rumahnya, Rabu (20/5/2020).
Tidak hanya menjual ketupat lebaran, Ida mengaku, Ia juga menjual produk lain di antaranya kerupuk rambak varian rasa jeruk, balado, original, sayur jengkol, rendang daging, ayam, dan lain-lain.
Dijelaskan, apa yang menjadi pembeda ketupat miliknya dengan yang lain, Ida menyebut kuncinya ada di bahan dasar nya dari ketan.
Jadi rasanya jauh lebih gurih, padat, dan lembut, karena proses merebusnya selama empat jam.
Selain itu, ciri khas ketupat Kalimantan yang lain terletak pada janur yang digunakan sebagai wadah untuk ketupatnya.
Karena biasanya kalau disini janur yang bagian samping berwarna hijau itu dipakai, kalau Ida tidak digunakan dan menyisihkannya (dibuang).
Menurutnya hasil ketupat akan jauh lebih bagus.
"Beras nya saya langsung kirim dari Kalimantan, karena tekstur nya berbeda dari pada yang disini.
Ketika dibuat untuk ketupat hasilnya lebih melar dan putih, sehingga lebih menarik," jelasnya.
Saat ini, Ia sedang disibukan dengan membuat pesanan milik tetangga nya.
Adapun pesanan milik tetangga untuk yang ketupat beras ada 150 biji, dan ketupat ketan 250 biji jadi total ada 400 biji.
Pesanan 400 biji tersebut, menurut Ida bisa diselesaikan dalam waktu dua hari. Karena sampai saat ini sudah selesai sekitar 200 ketupat.
"Harga yang saya tawarkan Rp 5.000 per ketupat yang sudah matang.
Baik untuk yang ketupat ketan atau beras.
Yang membedakan kalau ketupat beras ukuran nya lebih besar, sedangkan ketan lebih kecil," tuturnya. (dta)
• DPD Nasdem Salatiga Usulkan Dana Banpol Dialihkan Penanganan Virus Corona
• 100 Baju Hazmat Buatan Peserta Pelatihan BBPLK Semarang Didonasikan ke RSUD KRMT Wongsonegoro
• Selalu Berkilah saat Ditagih Pembayaran Material Proyek, Pemborong di Kebumen Ditangkap Polisi
• Prakiraan Rob Jalan Nasional Pantura Demak Rabu 20 Mei 2020
TONTON JUGA DAN SUBSCRIBE :