Berita Semarang
Disbudpar Kota Semarang Mulai Bahas New Normal di Sektor Wisata
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang terus melakukan persiapan penerapan new normal atau tatanan kehidupan baru.
Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: galih permadi
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Semarang terus melakukan persiapan penerapan new normal atau tatanan kehidupan baru.
Meski tatanan kehidupan baru belum dapat diterapkan di semua sektor, Disbudpar tetap melakukan sejumlah persiapan.
Kepala Disbudpar Kota Semarang, Indriyasari mengatakan, pihaknya mengajak sejumlah pelaku wisata untuk berdiskusi terkait rencana penerapan new normal di sektor pariwisata.
• Kegiatan Belajar Mengajar di Sekolah Jateng Tidak Akan Dibuka Dulu, Namun Ganjar Minta Ini
• Pembunuhan Sadis Ayah Tiri Bunuh Balitanya Ditenggelamkan di Bak Kamar Mandi Gegara Rewel Menangis
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Ilham Bocah 14 Tahun Tewas Kesetrum Listrik Saat Perbaiki Lampu
• Media Luar Negeri Sebut Wonderkid Welber Sosok Neymar dari Indonesia, Kini Berada di Brazil
"Setelah Pak Wali Kota mengintruksikan menyiapkan inovasi untuk new normal, kami kumpulan stakeholder mulai hotel, kafe, rumah makan, restoran, SPA, karaoke, bilyard, dan lain-lain.
Kami diskusi bareng dan tetapkan beberapa hal," jelas Iin, sapaannya, Kamis (4/6/2020).
Pertama, kata Iin, para pelaku wisata harus berkomitmen menjaga protokol kesehatan seandainya nanti sektor wisata telah diinstruksikan untuk menerpakan new normal.
Kedua, pembatasan baik kapasitas maupun jam operasional juga akan diberlakukan. Ketiga, meminimalkan kontak fisik antara pengelola dan tamu.
"Misal, menggunakan transaksi non tunai, menyediakan sarung tangan, dan sebagainya," sebutnya.
Sementara untuk destinasi wisata, lanjut Iin, harus menambah fasilitas tempat cuci tangan dengan jumlah yang memadai sesuai kapasitas pengunjung.
Pembatasan pengunjung juga akan diberlakukan.
Pengelola destinasi wisata juga harus berkeliling mengingatkan para pengunjung untuk menjaga jarak dan menggunakan masker.
Selain itu, pihaknya membutuhkan kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan di setiap destinasi wisata maupun di tempat tujuan wisata lainnya seperti hotel, kafe, restoran, karaoke.
"Kalau hanya dari kami saja itu pasti tidak akan bisa tapi kesadaran masyarakat sendiri untuk tetap menjaga diri saat beraktifitas di luar," ucapnya.
Untuk destinasi wisata Kota Lama sendiri yang bersifat terbuka lantaran tidak ada pintu masuk maupun pintu keluar, kata Iin, menjadi perhatian Disbudpar.
Saat new normal nanti, pihaknya akan menambah petugas untuk berjaga saat jam-jam padat.
Mereka akan mengingatkan pengunjung agar selalu menerapkan protokol kesehatan dan tidak berkerumun.
"Kamj ada petugas kemanan dan kebersihan disana Kalau situasi new normal kami optimalkan. Sore hari biasanya ramai pengunjung jalan-jalan, sepedaan.
Kami akan tambah petugas di pagi dan sore hari," ujarnya. (eyf)
• Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun, Ilham Bocah 14 Tahun Tewas Kesetrum Listrik Saat Perbaiki Lampu
• Mulut Pedas Donald Trump Dibungkam Twitter dan Snapchat, Facebook Membiarkan, Ini Kata Zuckerberg
• Ingat Aulia Kesuma Pembunuh Suami dan Anak Tiri? Kini Dituntut Hukuman Mati
• Gara-gara Ini Kedai Kopi Milik WNI di Amerika Lolos dari Penjarahan Demo Kematian George Floyd