Berita Banjarnegara
Kisah Peternak di Banjarnegara Sukses Jual 55 Ekor Sapi, Seekor Ada yang Ditawar Rp 50 Juta
Musim kurban jadi berkah tersendiri bagi peternak sapi di Banjarnegara. Sehari-hari Rudin, warga Desa Karangjambe Kecamatan Wanadadi menghabiskan bany
Penulis: khoirul muzaki | Editor: muh radlis
TRIBUNJATENG.COM, BANJARNEGARA - Musim kurban jadi berkah tersendiri bagi peternak sapi di Banjarnegara. Sehari-hari Rudin, warga Desa Karangjambe Kecamatan Wanadadi menghabiskan banyak waktunya di kandang.
Puluhan sapi yang dipeliharanya sejak beberapa bulan lalu sudah cukup membuatnya sibuk.
Rudin harus dibantu tiga pekerja untuk merawat 50 an sapi dari berbagai jenis, mulai Limousin, Pegon hingga Simmental.
• Jokowi Telepon Donald Trump, Amerika Serikat Langsung Kirim 1.000 Ventilator ke Indonesia
• BREAKING NEWS : Sejumlah Camat di Kabupaten Pati Dinyatakan Positif Corona
• Viral Suami Pergoki Istri Selingkuh, Sikapnya Buat Netizen Kagum
• Pasutri Tewas Bersimbah Darah di Tegal, Diduga Terkait Bisnis Love Bird
Jerami kering menggunung di salah satu sudut kandang hingga nyaris menyentuh atap.
Ia memang harus menyediakan pakan dalam jumlah banyak untuk menjamin kebutuhan gizi ternaknya.
Tentu tidak mudah merawat sapi sebanyak itu.
Selain modal besar, perlu kerja keras untuk membesarkan sapi-sapi yang didatangkan dari berbagai daerah itu.
Tetapi ia kini mulai merasakan hasil jerih payahnya itu.
Rudin akhir-akhir ini sibuk melayani pembelian hewan kurban.
Satu persatu sapinya laku terjual.
Maklum, menjelang hari raya Idul Adha, sapi jadi komoditas yang diburu untuk dijadikan kurban.
Meski masih dalam suasana pandemi, nyatanya penjualannya tetap lancar. Sapi-sapinya laris diborong masyarakat untuk kurban.
"Gak terpengaruh pandemi,"katanya (28/7)
Pundi-pundi rupiah mengalir deras ke kantongnya.
Bagaimana tidak, ia berhasil menjual 55 ekor sapi ke masyarakat menjelang hari raya kurban.
Rata-rata perekor sapi ia jual seharga Rp 20 - 21 juta.
Ia merawat sebagian ternak itu semenjak 2 bulan sebelum hari raya kurban.
Rudin memang mengejar momentum hari raya kurban untuk penjualan ternaknya.
Karenanya, ia membeli bakalan sapi dua bulan menjelang hari raya agar tak terlalu lama merawat.
Hasilnya lebih menguntungkan. Sapi yang kini terjual sekitar Rp 20 - 21 juta, ia beli dua bulan lalu sekitar Rp 16 - 17 juta.
"Yang beli Rp 12 juta sekarang terjual Rp 20 juta juga ada,"katanya
Di luar sapi berharga standar itu, Rudin juga menjual sapi spesial yang harganya cukup fantastis.
Dari tiga ekor sapi jenis Simmental miliknya, dua di antaranya bahkan telah laku terjual.
Dua ekor sapi dengan bobot masing-masing 970 kilogram, atau nyaris 1 ton laku dia jual Rp 110 juta.
Dengan harga segitu, tentu saja Rudin sudah untung. Ia dahulu membeli sapi itu perekornya Rp 31 juta, sekitar 8 bulan lalu.
Saat itu, sapi itu masih berbobot 640 kilogram.
Selama 8 bulan perawatan, bobot sapi bertambah menjadi 970 kilogram, atau 3 kuintal lebih.
Kini, masih tersisa seekor sapi jenis Simental di kandangnya yang belum laku terjual.
Sapi berbobot 950 kilogram itu sebenarnya sudah ada yang menawar dengan harga tinggi.
Warga Tanjung Priok Jakarta sudah menawar sapinya dengan harga Rp 50 juta.
Sayangnya ia tak mengiyakan tawaran itu.
Rudin akan melepas sapinya jika ada yang mau membayar Rp 60 juta.
"Sudah pernah ditawar Rp 50 juta," katanya. (aqy)
• PT KAI Daop 4 Buka Layanan Rapid Test Harga Terjangkau pada Tanggal 30 Juli di Stasiun Tawang
• Dispertanikap Kabupaten Semarang Temukan 3 Kambing Bermata Merah saat Cek Hewan Kurban
• UIN Walisongo Semarang Galang Zakat Ringankan Beban Ratusan Mahasiswa
• Muhibin Atlet Paralayang Berprestasi Asal Banyumas yang Raih 2 Medali Emas PON