Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Sebelum Ledakan di Beirut, Ternyata Ada Kontraktor Amerika Peringatkan Soal Penyimpanan Bahan Kimia

Sebelum ledakan di Beirut Lebanon, seorang kontraktor Pemerintah Amerika Serikat ( AS) sudah memberitahu pejabat Pelabuhan Beirut empat tahun lalu.

Editor: m nur huda
REUTERS via BBC INDONESIA
Pelabuhan Beirut setelah ledakan dahsyat akibat 2.750 ton amonium nitrat pada Rabu (5/8/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, WASHINGTON -  Sebelum ledakan di Beirut Lebanon, seorang kontraktor Pemerintah Amerika Serikat ( AS) sudah memberitahu pejabat Pelabuhan Beirut empat tahun lalu.

Saat itu disampaikan keprihatinan tentang penyimpanan tidak aman bahan kimia itu yang mudah memicu ledakan dahsyat.

Tidak ada indikasi kontraktor itu mengkomunikasikan kekhawatirannya kepada siapapun di Pemerintahan AS.

Kapolresta Solo Kombes Pol Ade Sebut Penyerangan di Solo Berawal dari Hasutan, Total 5 Ditangkap

Penantang Gibran Diterpa Pemalsuan Dokumen Persyaratan Dukungan di Pilkada Solo 2020

Lakukan Pelecehan Seksual Tiga Polwan, Kasatreskrim Dinonaktifkan, Korban Tolak Berdamai

Golkar dan PAN Resmi Dukung Gibran, Zulkifli Yakin Ramalan Menang di Atas 80 Persen Benar

Satu kapal singgah di Pelabuhan Beirut, Lebanon yang hancur diguncang ledakan amoniak nitrat pada Rabu (12/8/2020).
Satu kapal singgah di Pelabuhan Beirut, Lebanon yang hancur diguncang ledakan amoniak nitrat pada Rabu (12/8/2020). (AFP/JOSEPH EID)

Penilaiannya dicatat secara singkat dalam kabel Departemen Luar Negeri empat halaman yang pertama kali dilaporkan oleh The New York Times, Selasa (11/8/2020).

Kabel, berlabel sensitif tetapi tidak rahasia, sebagian besar berhubungan dengan tanggapan Lebanon terhadap ledakan dan asal-usul serta disposisi amoniak nitrat.

Tetapi juga dicatat setelah ledakan 4 Agustus 2020, seseorang telah menasihati Angkatan Laut Lebanon di bawah kontrak Angkatan Darat AS dari 2013 hingga 2016.

Kepada Departemen Luar Negeri AS dia telah melakukan inspeksi fasilitas pelabuhan pada langkah-langkah keamanan.

Dia melapor ke petugas pelabuhan tentang penyimpanan amoniak nitrat yang tidak aman.

Kekhawatiran tentang amoniak nitrat diketahui pemerintah Lebanon sebelum ledakan mematikan itu, kata para pejabat.

Kontraktor, yang tidak disebutkan namanya, sekarang menjadi pegawai Departemen Luar Negeri yang berbasis di Ukraina.

Dia berada di Lebanon untuk memberikan instruksi kepada anggota Angkatan Laut Lebanon.

Saat berada di sana, dia melakukan pemeriksaan keamanan fisik singkat dan mendadak di fasilitas itu pada 2015 atau 2016 atas permintaan seorang pejabat pelabuhan, kata pejabat AS.

Kontraktor, yang memiliki latar belakang keamanan pelabuhan dan maritim, mencatat kelemahan dalam cakupan kamera dan aspek lain dari manajemen pelabuhan.

Ttetapi tidak menilai masalah keselamatan, menurut pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim.

Saat berada di dalam gudang tempat penyimpanan amoniak nitrat, kontraktor melihat masalah seperti ventilasi yang buruk dan keamanan fisik yang tidak memadai.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved