Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Kudus

Sembari Jinjing Tas Guess, Wanita di Kudus Ini Ikut Ajukan Bantuan UMKM

Sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbondong-bondong mengajukan ‎Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) di Kantor Dinas Perindustria

Penulis: raka f pujangga | Editor: muh radlis
TRIBUN JATENG/RAKA F PUJANGGA
Sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbondong-bondong mengajukan ‎Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Diperindagkop dan UKM), Selasa (3/11/2020). 

TRIBUNJATENG.COM, KUDUS - Sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berbondong-bondong mengajukan ‎Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) di Kantor Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Diperindagkop dan UKM), Selasa (3/11/2020).

Ada dua persyaratan yang harus dipenuhi pelaku usaha yakni saldo tabungannya tidak lebih dari Rp 2 juta dan tidak memiliki utang bank.

Namun tak semua pelaku usaha memahami kriteria persyaratan mutlat yang telah diumumkan tersebut.

Baca juga: Anak Penjual Jagung Bakar Jadi Pilot Wanita Pertama TNI AD, Pegawai Kebersihan Akmil Pun Tak Percaya

Baca juga: Rachel Vennya Akan Tutup Endorse di Instagram, Para Pengusaha Sedih: Iklan di Dia Ngaruh

Baca juga: Tawuran Ormas Sapu Jagat vs BPPKB di Sukabumi, Berawal dari Pemukulan Anggota

Baca juga: Yanto Kerap Ajak Adik Ipar Ngamar di Tawangmangu, Mertua Lapor ke Polres Karanganyar

Satu di antaranya Mardi Indah (23), warga Singocandi Kudus, yang mengajukan diri untuk memperoleh BLT UMKM tersebut.

‎Wanita yang datang berpenampilan menarik mengenakan atasan bertuliskan Pull and Bear dan tas Guess itu tak mengetahui jika saldo tabungannya maksimal tersisa Rp 2 juta.

"Saya nggak tahu kalau ‎saldo tabungannya maksimal Rp 2 juta.

Tadi katanya dikumpulkan saja berkas nggak apa-apa," ujarnya.

‎Wanita yang berjualan busana dan kosmetik melalui akun instagram Gloryn.id tersebut mengalami dampak pandemi corona.

Penjualannya yang sudah dimulai sejak 2017 lalu itu merosot sampai 50 persen pada tahun 2020.

"Kalau saya dapat bantuan ini tentunya sangat membantu‎ sekali karena penjualan merosot sampai 50 persen," jelas dia.

Sementara itu, Plt Kepala Disperindagkop dan UKM, ‎Marti menjelaskan, telah mengirimkan 18.817 berkas pelaku usaha yang mengajukan untuk memperoleh bantuan bagi pelaku usaha kecil sebesar Rp 2,4 juta tersebut.

Namun, pihaknya tidak mengetahui ada berapa banyak pelaku usaha yang dapat memperoleh bantuan tersebut.

"Kami tidak tahu berapa yang memperoleh bantuan itu karena yang memverifikasi langsung dari BRI dan pemerintah pusat," jelas dia.

Pasalnya ada dua persyaratan yang wajib dipenuhi yakni pelaku usaha itu tidak memiliki utang bank dan saldo mengendap maksimal Rp 2 juta.

Sehingga sasaran bantuan tersebut memang untuk pelaku usaha kecil misalnya pedagang cilok.

"Kalau yang usahanya menengah, modal Rp 1 juta atau Rp 2 juta tidak akan terasa. Tapi kalau buat pedagang cilok pasti akan berarti," ujar dia.

Pengajuan bantuan itu rencananya akan berakhir pada tanggal 20 November 2020, sehingga sejumlah pelaku usaha masih mengumpulkan berkasnya di sana.

Pihaknya juga tidak bisa menolak jika ada pelaku usaha yang tidak sesuai kriteria ingin mengumpulkan berkas.

"Silakan jika ingin mengumpulkan berkas, tapi memang ini bukan untuk kelas menengah. Kami tidak bisa menolak jika ada yang datang meski tidak memenuhi syarat," ujar dia.

Saat ini, kata dia, masih ada sekitar 1.000 berkas yang terus bertambah jumlahnya dari pelaku usaha di Kudus.

Pemerintah Pusat menambah alokasi bantuan sebesar 3 juta pelaku usaha, dari yang semula bantuan akan dibagikan untuk 12 juta pelaku usaha‎.

"‎Tambahan tiga juta pelaku usaha ini juga kami tidak tahu berapa kuota untuk Kudus. Jumlah itu akumulasi untuk pelaku usaha kecil di seluruh Indonesia," jelas dia.

‎Menurutnya, bagi pelaku usaha yang ingin memeriksa apakah memperoleh bantuan tersebut dapat mengakses link eform.bri.co.id/bpum.

Kemudian bisa datang ke BRI untuk mencairkan bantuan tersebut. Jika tidak memiliki rekening BRI maka akan dibuatkan rekening.

"‎Disana nanti dapat memasukkan NIK-nya dan akan terlihat memperoleh bantuan atau tidak," ujar dia. (raf)

Baca juga: Pelatihan Jurnalistik Tribun Jateng dan Tanoto Foundation : Gagasan Artikel Para Guru Sudah Variatif

Baca juga: Lazisnu Blora Biayai Sekolah hingga HP untuk Belajar Daring Siswa Kurang Mampu

Baca juga: Pasien Covid-19 yang Melarikan Diri dari RSUD dr Moewardi Solo Belum Ditemukan

Baca juga: Semarang Barat di Posisi Teratas Penyebaran Covid-19, Terbaru Kasus di Kantor Kelurahan Manyaran

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved