Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Joe Biden Mengeluh Dijegal saat Siapkan Transisi Kekuasaan

Joe Biden mengatakan timnya menghadapi "penjegalan dari para pejabat politik senior".

AFP via GETTY IMAGES
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden 

TRIBUNJATENG.COM - Tiga pekan menjelang pelantikannya sebagai presiden Amerika Serikat, Joe Biden mengeluh dirinya tak mendapatkan dukungan yang semestinya untuk menjalankan tugas.

Joe Biden secara lugas menuduh departemen penting, seperti Kementerian Pertahanan, tidak memberinya informasi yang diperlukan untuk melakukan transisi kekuasaan.

Dia mengatakan timnya menghadapi "penjegalan dari para pejabat politik senior".

Baca juga: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Prof Muladi Mantan Menteri Kehakiman dan Rektor Undip Meninggal

Baca juga: Ancaman Novel Bamukmin Setelah FPI Bubar

Baca juga: Aparat TNI-Polri Lucuti Atribut FPI, Penjual Baju Bergambar Habib Rizieq pun Ditegur

Baca juga: Gadis Pegawai Bank Duel dengan Perampok, Tewas Kehabisan Darah Dengan 25 Luka Tusukan

Biden juga mengeklaim bahwa lembaga-lembaga yang sangat penting bagi keamanan AS telah mengalami "kerusakan besar" di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Biden mulai menjabat pada 20 Januari, tetapi Presiden Trump sejauh ini tetap menolak untuk mengakui kekalahan.

Tidak ada pernyataan formal yang mengakui kemenangan Biden di pemilihan presiden November lalu.

Menurut Biden, selama berminggu-minggu usai pemilihan presiden tanggal 3 November, pihaknya tidak mendapatkan pengarahan intelijen penting, bagian esensial dan biasanya bersifat rutin dari proses transisi ke presiden yang baru.

Setelah Trump akhirnya setuju untuk mengizinkan proses transisi berjalan secara formal bulan lalu, Biden memuji Gedung Putih atas bantuannya dalam proses tersebut.

Namun nadanya berubah pada Senin (28/12).

Biden berbicara setelah setelah mengikuti taklimat oleh pembantu keamanan nasional dan kebijakan luar negeri.

Dalam pernyataan yang diunggah di Twitter, Biden mengatakan timnya menghadapi "hambatan" di Departemen Pertahanan dan Kantor Manajemen dan Anggaran.

"Saat ini, kami tidak mendapatkan semua informasi yang kami butuhkan dari pemerintahan yang sedang berlangsung di bidang keamanan nasional," katanya.

"Ini jelas-jelas, menurut saya, tindakan tak bertanggung jawab," kata Biden.

Sang presiden-terpilih menambahkan bahwa timnya membutuhkan "gambaran jelas tentang postur kekuatan militer AS di seluruh dunia" dan bahwa musuh-musuh AS dapat mengeksploitasi kebingungan yang diakibatkan oleh tindakan ini.

Menyusul pernyataan Biden, Pelaksana Tugas Menteri Pertahanan Christopher Miller mengatakan para pejabat telah "bekerja dengan sangat profesional untuk mendukung kegiatan transisi".

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved