Breaking News
Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Internasional

Terdampar 33 Hari di Pulau Tak Berpenghuni, 3 Warga Kuba Bertahan Hidup dengan Kelapa

Warga Kuba itu mengatakan bahwa mereka sebagian besar bertahan hidup dengan memakan kelapa.

Instagram/ pulausetanauofficial
Ilustrasi 

TRIBUNJATENG.COM - Tiga warga Kuba terdampar di sebuah pulau terpencil selama 33 hari.

Penjaga pantai AS berhasil menyelamatkan mereka.

Warga Kuba itu mengatakan bahwa mereka sebagian besar bertahan hidup dengan memakan kelapa.

Bermula dari Dugaan Tindakan Asusila, Gugatan Perangkat Desa Pejogol Banyumas Dikabulkan PTUN

Awalnya Bilang Punya Stok Wanita Banyak, Kiwil Kini Kena Batunya, Ratapi Perceraian dengan Rohimah

Sudah Ditangkap, Begal ini Tusuk Polisi dengan Gunting saat Dibonceng ke Polsek

Tuntut Pembayaran Klaim, Pemegang Polis AJB Bumiputra Purbalingga Gelar Aksi Damai

Aksi penyelamatan itu terjadi setelah petugas melihat kelompok tersebut mengibarkan bendera darurat untuk menarik perhatian orang lain.

Dilansir The Guardian, (11/2/2021), kelompok itu terdiri dari 2 pria dan 1 perempuan.

Tiga orang tersebut diketahui telah tinggal di pulau Anguilla Cay, yang tidak berpenghuni selama 33 hari.

Menurut CNN, (11/2/2021), pulau tersebut terletak di rantai pulau antara Lower Florida Keys, Amerika Serikat dan Kuba.

Awalnya, penjaga pantai AS menemukan mereka saat sedang melakukan patroli rutin dari Florida Keys, Kepulauan Florida pada Senin, (8/2/2021).

"Kami melihat kelompok itu dari bendera darurat yang mereka miliki, selain salib besar yang mereka pasang di sana untuk diri mereka sendiri," ujar pilot helikopter Mike Allert kepada stasiun TV Miami, WPLG.

Melihat pesan atau simbol dari tiga orang itu, sang pilot menjatuhkan radio, makanan, dan air kepada ketiganya pada Senin.

Sementara, dikutip dari BBC, (11/2/2021), pejabat penjaga pantai, Riley Beecher mengatakan kepada BBC bahwa para kru saat itu tidak dilengkapi untuk melakukan penyelamatan segera.

Akhirnya para kru hanya membekali mereka dengan radio, makanan, dan air agar dapat terus  berkomunikasi.

 
"Sayangnya kami tidak memiliki penutur bahasa Spanyol yang fasih, tetapi dalam bahasa Spanyol saya yang pas-pasan, saya tahu bahwa mereka berasal dari Kuba dan mereka membutuhkan bantuan medis," ujar Beecher.

Kemudian, ia memutuskan untuk terbang kembali pada Selasa (9/2/2021) untuk menjemput dan menyelamatkan kelompok itu.

Penyebab terdampar

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved