Warga Desa Lau Kudus Marah, Tuntut Kepala Dusun Dicopot, Protes Pelayanan Publik hingga Pamsimas

Dari beberapa keluhan tersebut sejumlah warga juga mengeluhkan sikap kepala dusun III yang dinilai arogan.

Ada sejumlah warga yang mendapati perlakuannya sebagai pelayan publik tidak mencerminkan sikap terpuji.

"Saya dulu pernah diancam mau disembelih. Ini tetangga saya mau disembelih. Mau dibunuh lah. Saya diadakan pengancaman. Pemicunya karena masalah air," ujar salah seorang warga.

Menanggapi hal tersebut Kepala Desa Lau, Rawuh Hadiyanto mengatakan, sedianya warga hanya butuh penjelasan.

Mengenai bukti tagihan pajak yang tidak dibagikan sejak 2017 itu dinilai sudah selesai.

"Solusinya begini, pajak kalau ada denda sudah diselesaikan. Lainnya denda tidak ada. Untuk denda ditanggung Pak Kadus," kata dia.

Selanjutnya masalah pamsimas, Rawuh menuturkan, memang sejak awal pengeboran sudah ada kesulitan.

Sehingga ketika pamsimas sudah jadi, banyak terjadi kendala.

Hal ini yang kemudian membuat sejumlah warga menuntut transparansi.

Baca juga: Rutan Solo Vaksinasi Tahap II bagi Warga Binaan, Karutan: Tetap Patuhi Prokes

Baca juga: Lirik Lagu dan Chord Kunci Gitar Karma Cokelat: Selamat Tinggal Sayang Bila Umurku Panjang

Baca juga: Pansus Covid-19 DPRD Jateng akan Telisik Perbedaan Data Kasus Korona

Sedangkan perihal sikap arogansi sang kepala dusun, Rawuh menanggapinya jika itu urusan personal.

Itu dinilai sebagai pandangan sejumlah warga saja.

Secara umum, katanya, kepala dusun III berperilaku baik dan melindungi warga.

"Yang namanya orang kami juga memaklumi. Itu penilaian dari beberapa orang saja. Secara umum perilakunya baik juga melindungi warga. Cuma kesalahan atau kekeliruan atau kelupaan manusiawi. Saat ini bisa diubah untuk lebih baik," kata dia. (*)