Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Semarang

Tracing dan Testing di Semarang Belum Baik, Dewan Usul Pemkot Gandeng Fakultas Kedokteran

Angka testing atau deteksi dini Covid-19 dan tracing atau penelusuran terhadap kontak erat pasien Covid-19 di Kota Semarang belum baik.

Penulis: Eka Yulianti Fajlin | Editor: moh anhar
istimewa
Petugas medis dari Klinik Pratama Lapas Kedungpane Semarang melakukan tes swab antigen pada petugas Lapas, Senin (21/6/2021). 

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Angka testing atau deteksi dini Covid-19 dan tracing atau penelusuran terhadap kontak erat pasien Covid-19 di Kota Semarang belum baik.

Hal itu membuat Kota Semarang belum dapat masuk pada PPKM level 1.

Kota Semarang saat ini baru bisa turun dari PPKM level 3 ke level 2.

Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Mualim mengusulkan, Pemerintah Kota Semarang menggandeng perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran atau yang memiliki jurusan kesehatan untuk membantu melakukan penanganan pandemi Covid-19.

Misalnya, melalui program magang bagi mahasiswa.

Baca juga: DPRD Kota Semarang Apresiasi Kinerja Wali Kota Berhasil Turunkan PPKM Level 2

Baca juga: Airlangga Hartarto : Pemda Diharapkan Cepat Serap Anggaran dalam Membantu masyarakat, UKM & Covid-19

Baca juga: Bagong Pakai Atribut Ormas Ancam Bakar Kios jika Tak Diberi Uang Rp 10.000

Mahasiswa yang sudah mendekati semester akhir bisa membantu pemerintah untuk melakukan tracing.

Tak hanya tracing, mahasiswa juga bisa diperbantukan untuk upaya penanganan lainnya, semisal vaksinasi.

Menurutnya, upaya itu sangat bagus daripada pemkot harus mencari tenaga yang tidak kompeten di bidangnya. Hal itu juga sudah dilakukan di beberapa daerah lain.

"Mahasiswa bisa membantu tracing atau vaksinasi dengan kompensasi pihak kampus memberi nilai maksimal sebagai penghargaan. Saya rasa Semarang bisa melakukan itu," ujar Mualim, Rabu (1/9/2021).

Upaya lain, sambung Mualim, Pemkot juga bisa menganggarkan rekrutmen tenaga tracer sehingga penelusuran terhadap kontak erat bisa terkejar.

Jika perlu dianggarkan dalam anggaran perubahan, pihaknya pun mendukung.

"Kita harus punya kiat untuk mencapai level 1. Kalau dari segi kasus, saya yakin Semarang bisa kembali ke level 1," paparnya.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi menyampaikan, Kota Semarang belum dapat turun ke level 1 lantaran angka testing  dan tracing belum begitu baik.

Temuan kasus baru di Kota Semaramg sudah berada di bawah standar nasional.

Kasus terkonfirmasi positif di Kota Semarang 8,7 persen per 100 ribu penduduk.

Baca juga: Mahasiswa KKN Universitas Muhammadiyah Purwokerto yang Jadi Relawan Covid Dapat Penghargaan Bupati

Baca juga: Bagong Pakai Atribut Ormas Ancam Bakar Kios jika Tak Diberi Uang Rp 10.000

Baca juga: Peduli Korban Covid-19, Program Berbagi Cinta Lovian, Lovian.inc Bagikan 600 ‘Paket Cinta’

Adapun kasus terkonfirmasi untuk wilayah level 1 harus kurang dari 20 persen per 100 ribu penduduk. Artinya secara angka kasus, Kota Semarang sudah berada pada level 1.

Terkofirmasi positif yang dirawat di rumah sakit, Kota Semarang berada pada angka 0,8 per 100 ribu penduduk.

Standar level 1 yakni kurang dari 5 persen per 100 ribu penduduk.

Angka itu juga sudah masuk kategori level 1. Kasus meninggal di Semarang 0,98.

Adapun standar level 1, angka kematian kurang dari 1 persen per 100 ribu penduduk.

"Testing dan tracing kita ada di posisi yamg belum begitu baik. Itu yang akan kami lengkapi, kawan-kawan agar bisa melakukan testing dan tracing pasien Covid-19," terangnya.

Hendi menerangkan, testing di Kota Semarang berada pada angka 12,2 persen.

Sedangkan standar PPKM level 1 harus kurang dari 5 persen.

Adapun tracing di Kota Semarang baru 2,4. Seharusnya, tracing bisa lebih dari 14.

Menurutnya, ada beberapa kendala dalam melakukan tracing dan testing diantaranya pihaknya kesulitan petugas tracer.

Jumlah tracer masih kurang memadai untuk melakukam tracing secara menyeluruh.

"Alhamdulillah kami dapat bantuan dari BPNB Untuk tracer. Kami akan tingjatkan dengan kerjasama TNI polri serta kemampuan nakes Kota Semarang," tambahnya.

Hendi menegaskan, Pemkot akan berupaya secara maksimal untuk melakukan tracing dan testing selama PPKM level 2 ini.

Baca juga: Aplikasi Buku Digital untuk Pembelajaran Anak Usia Dini Diluncurkan di Solo 

Baca juga: Tendang Motor hingga Mantan Istri Jatuh dan Tewas, Aca Mengaku Sakit Hati Kerap Dihina

Baca juga: Airlangga Hartarto Dukung Pencegahan Korupsi  Guna Ciptakan Ekosistem Bisnis yang Bersih

Validitas data akan ditingkatkan.

Pihaknya juga perlu lebih menyadarkan masyarakat untuk jujur saat terkonfirmasi positif. Sehingga, tracing akan mudah dilakukan.

"Misal, A terdeteksi. Dia harus mengakui dia positif. Harus bicara jujur kemarin ketemu siapa saja. Jadi, bisa memenuhi 3.900an (kontak erat)," sambungnya. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved