Berita Semarang
Fakta Baru Tewasnya Zidan Taruna PIP, Polisi Katakan Korban Ditendang Pelaku Menggunakan Dengkul
Polisi menemukan fakta baru setelah melihat 20 adegan rekontruksi yang diperagakan 5 taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) yang ditetapkan tersangka
Penulis: rahdyan trijoko pamungkas | Editor: Catur waskito Edy
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG -- Polisi menemukan fakta baru setelah melihat 20 adegan rekontruksi yang diperagakan 5 taruna Politeknik Ilmu Pelayaran (PIP) yang ditetapkan tersangka penganiayaan berujung maut terhadap adik kelasnya Zidan Muhammad Faza (21) terjadi di mes Sumatera Jalan Wonodri pada Senin (6/9) lalu.
Kelima tersangka memperagakan adegan rekontruksi di kantor Polrestabes Semarang.
Lima tersangka yang dihadirkan Aris R (25) warga Dawung, Sugihan, Toroh, Kabupaten Grobogan. Andre AA (25) warga Tembiring, Bintoro, Demak.
Kemudian Albert JOS (23) anak dari Kornel Ompusuhu mencantumkan alamat di Mes Sumatera, Wonodri, Semarang Selatan.
Caesar RBST (22) Mojosongo, Jebres, Surakarta, dan Budi D (22) warga Wonosari, Ngaliyan, Kota Semarang.
Selain kelima tersangka, pada adegan rekontruksi juga dihadirkan 14 saksi merupakan korban selamat dari 15 taruna saat penganiayaan.
Pada rekontruksi tersebut kelima taruna mempunyai peran masing-masing saat penganiayaan dan ditemukan fakta baru.
Tersangka Budi menganiaya 3 taruna. Kemudian tersangka Aris memukul 15 taruna. Selanjutnya tersangka Andre memukul semua taruna. Sementara Albert hanya menyentuh adik kelasnya.
Terakhir tersangka Caesar memukul semua taruna. Tidak hanya itu Caesar juga menendang dengan dengkul dua adik kelasnya, satu diantaranya adalah Zidan.
Setelah menganiaya Zidan, Caesar terus melanjutkan penganiayaan terhadap yuniornya. Namun saat Caesar menganiaya adik kelasnya di urutan kesepuluh, Zidan terjatuh hingga kepalanya terbentur dan mengenai pelipis yang mengakibatkan pendarahan.
Zidan tak sadarkan diri saat terjatuh. Kemudian para taruna itu panik dan berusaha membangunkan Zidan.
Satu diantara teman korban berinisial BS berusaha memberikan nafas bantuan kepada Zidan.
Karena tak sadarkan diri, kemudian korban diantar oleh dua rekannya menggunakan sepeda motor untuk menuju ke Rumah Sakit Roemani agar diberikan tindakan medis.
Namun, saat perawatan, nyawa Zidan tak tertolong lantaran diduga mengalami rusak di bagian organ vital usai dipukul Caesar.
Wakasatreskrim Polrestabes Semarang AKP Agus Supriadi menyatakan terdapat fakta baru pada rekontruksi tersebut. Ternyata satu diantara tersangka tidak hanya sekali memukul Zidan menggunakan tangan.