Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

OPINI

OPINI Quatly Abdulkadir Alkatiri : Stabilitas Harga Pangan

SISTEM perdagangan pangan dunia yang semakin terbuka atau pasar bebas menyebabkan harga produk pangan di dalam negeri dipengaruhi

Istimewa
Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Quatly Abdulkadir Alkatiri. 

Stabilitas Harga

Misi ke 3 Kepemimpinan Gubernur Jawa Tengah adalah memperkuat kemampuan ekonomi rakyat dan membuka lapangan kerja untuk mengurangi rasa sakit dan kepedulian. Salah satu program unggulan Jawa Tengah yang mendukung tujuan kedua misi ketiga ini yaitu menjaga harga daerah yaitu program untuk menjaga harga yang dilakukan dengan perlindungan harga ditingkat produsen dan konsumen; membangun sistem informasi tentang ketersediaan dan stok pangan secara real time; menjamin pemasaran produk pertanian serta memperkuat kelembagaan petani di tingkat desa.

Terjadinya gejolak harga akan berpengaruh pada besaran tingkat akses pangan masyarakat. Fluktuasi (kenaikan atau penurunan) harga diukur dengan besarnya nilai koefisien variasi (CV). Semakin kecil CV, maka harga semakin stabil. Perkembangan harga pangan di Jawa Tengah kurun waktu tahun 2016-2020 dimana CV tahun 2020 merupakan perhitungan CV sampai bulan November 2020.

Selama kurun waktu 5 tahun terakhir mengalami fluktuasi, beberapa kendala dengan tingkat fluktuasi harga cukup tinggi antara lain minyak goreng, cabai merah, bawang merah, telur ayam ras, dan gula pasir lokal. Keberragaman pola konsumsi ditunjukkan dengan Skor Pola Pangan Harapan (PPH), Pada tahun 2019, skor PPH 89,6, lebih tinggi dibandingkan capaian sebelumnya. Sedangkan capaian PPH tahun 2020 lebih rendah dari PPH tahun 2019 karena angka terseebut merupakan kondisi PPH Jateng sementara sampai triwulan III tahun 2020.

Peran Diharapkan

Pemerintah Provinsi harus terus mengatasi perkembangan harian harga dan strategi pasokan/stok pangan baik di tingkat produsen maupun konsumen. Hal ini penting sebagai peringatan dini terjadinya permasalahan pangan agar dapat segera melakukan tindakan antisipatif selanjutnya baik yang bersifat koordinatif maupun kegiatan untuk mendukung mendukung distribusi pangan.

Salah satu strategi yang dilakukan dalam menjaga pasokan pangan dan harga pangan adalah mengupayakan pasokan yang terjangkau bagi masyarakat di seluruh wilayah. Hal tersebut dilakukan melalui pemetaan dan intervensi pangan dari wilayah surplus dan defisit atau dari wilayah denga harga murah ke wilayah dengan harga tinggi.

Berbagai alternatif solusi yang bisa dilakukan pemerintah Jawa Tengah demi mengawal dan menjaga ketersediaan pangan bagi seluruh masyarakat Jawa Tengah. Solusinya, bisa dengan mengembangkan beberapa kebijakan di antaranya; meningkatkan kapasitas produksi, mengembangkan pertanian pangan lokal, memperkuat cadangan pangan dan sistem logistik, mengembangkan modern, serta meningkatkan ekspor komoditas.

Berangkat, dari solusi dalam mengawal ketersediaan dan alternatif harga pangan tersebut, sekiranya dapat meningkatkan kesadaran kolektif kita bangsa Indonesia khususnya masyarakat Jawa Tengah bahwa untuk mendukung ketahanan pangan dan Indonesia khususnya di Jawa Tengah dapat terus bergerak maju tentu sangat dibutuhkan dan dibutuhkan kebersamaan dari seluruh pemangku kepentingan. (*)

Baca juga: OPINI dr. Indra Adi Susianto, SpOG, MSi.Med : Pentingnya Dokter Keluarga di Era Normal Baru

Baca juga: OPINI Amat Durokhim : Strategi Quick on the Draw Tingkatkan Belajar Teks Laporan

Baca juga: OPINI Khulinah : Open Ended pada Persamaan Kuadrat

Baca juga: OPINI Hamidulloh Ibda : Urgensi Kurikulum Tani Perguruan Tinggi

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved