Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Polisi Masukkan Anjing ke Rumah Anak Suratmi, Lansia Mati Tak Wajar: ada yang fitnah saya bunuh ibu

Polisi memeriksa bagian dalam rumah anak Suratmi setelah kematian tak wajar nenek itu.

Penulis: Saiful Ma sum | Editor: Daniel Ari Purnomo
Tribun Jateng/ Saiful Masum
Rumah Suratmi (70) warga Desa Korowelanganyar, Cepiring, Kendal tampak sepi dengan dipasang garis pembatas dari polisi, Senin (20/12/2021). 

"Total anak ibu ada 8 orang, empat orang tetap tinggal di Kendal, 3 orang di Jakarta, dan seorang lagi sudah meninggal," jelasnya.

Suparmo sempat melihat polisi mengamankan sebuah parang yang diambil dari dalam rumah ibunya. 

Ia tidak megetahui persis parang itu milik siapa dan untuk apa.

Sementara tidak ada barang ibunya yang hilang pasca kejadian.

"Kalau penuturan warga sekitar, ibu saya jam 07.00 pagi masih beli lauk di warung. Kalau saya biasa ketemu setiap melewati tumah ibu saya. Minta doanya saja yang terbaik untuk almarhum ibu saya," pinta dia. (Sam)

Luka di Kepala

Kasatreskrim Polres Kendal, AKP Daniel Artasasta Tambunan mengungkapkan, berdasarkan hasil autopsi, penyebab kematian korban diakibatkan luka dalam pada bagian kepala.

Akibat trauma tumpul yang disebabkan benturan keras dengan benda tumpul.

Selain itu, ditemukan pula luka memar pada pundak sebelah kiri, luka lebam pada leher belakang, luka lebam pada dahi, dan tiga luka sobek sepanjang 3 sentimeter di bagian kepala.

"Waktu kematian diperkirakan kurang lebih 6 jam - 12 jam dari dilakukannya autopsi," ungkap dia.

Saat ini, Satreskrim Polres Kendal tengah menyelidiki lebih lanjut tentang dugaan penganiayaan terhdap Suratmi hingga meninggal.

Sementara tetangga korban, Dakrun mengaku tidak mengetahui bahwa tetangganya meninggal Minggu pagi.

Saat kejadian, ia sedang sibuk di dapur rumahnya untuk menyiapkan usaha ikan asap.

Bahkan, ketika Dakrun pergi ke warung pun belum mengetahui kematian nenek yang menjadi tetangga.

"Tahu-tahu pas pulang dari warung ada ramai-ramai di depan rumah mbah Ngatmi (Suratmi), ternyata meninggal," ujarnya. 

Menurut dia, korban adalah orang yang baik dan srawung kepada tetangga-tetangganya.

Namun demikian, ia tidak mengetahui apakah ada permasalahan di antara keluarga korban hingga sang nenek tinggal sendiri terpisah dari putra-putranya. (Sam)

Sumber: Tribun Jateng
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved