Berita Semarang
Nasib Dua Bocah Semarang Tak Tahu Ibu Dibunuh, Ayah Jadi Buronan Polisi
Sungguh miris nasib dua bocah di Semarang. Sang ibu dibunuh oleh ayah mereka sendiri.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: M Syofri Kurniawan
TRIBUNJATENG.COM,SEMARANG - Sungguh miris nasib dua bocah di Semarang.
Sang ibu dibunuh oleh ayah mereka sendiri.
Pembunuhan terjadi di rumah kontrakan mereka di Jalan Srinindito Baru, Ngemplak Simongan, Sabtu (15/1/2022) sekira pukul 12.30 WIB.
Baca juga: Pembunuhan Penjahit di Semarang: Suami Pergi Berlumuran Darah Bawa Pisau, Ancam Warga yang Tanya
Kedua anak korban itu adalah AR (6) dan AZ (4).
AR ketika bertemu dengan Tribunjateng.com tetap bermain ceria bersama para teman-teman sebayanya.
Ia saat ini berada di rumah nenek mereka di RT 3 RW 3 Ngemplak Simongan.
Tak tampak kesedihan sedikit pun di diri bocah perempuan itu.
"Kami sepakat tak memberitahu bahwa ibu mereka telah meninggal dibunuh oleh bapaknya," terang Kakak korban pembunuhan Eni Supraprti sembari menahan tangis.
Meski di rumah itu telah dipasangi tratak, ada keranda dan bendera kuning, anak sekecil itu belum memahaminya.
"Kami bilang Ibu belum pulang karena lagi kerja.
Padahal ibunya tidak pulang selama-lamanya," ucapnya.
Di sisi lain, Pihaknya kini berharap AZ (4) yang dibawa kabur pelaku dalam kondisi baik-baik saja.
"Kami terus berdoa semoga AZ baik-baik saja dan pelaku lekas tertangkap," tuturnya.
Sementara itu, Ketua RT 3 RW 3 Ngemplak Simongan Anto mengaku, syok mendengar kabar pelaku membunuh istrinya.
Padahal pelaku dikenal pria yang baik.
Selain itu, ia aktif pula di kegiatan masyarakat.
"Ada rapat atau kerja bakti selalu ikut.
Tentu kami kaget dan turut berduka cita," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, dugaan pembunuhan terjadi di sebuah rumah kontrakan di Jalan Srinindito Baru RT 11 RW 1 Ngemplak Simongan, Semarang Barat, Sabtu (15/1/2022) sekira pukul 12.30 WIB.
Korban atas nama Indah Safitri.
Korban tengkurap dengan tubuh bersimbah darah.
Posisi terakhir di ruang tamu.
Tubuh korban alami sejumlah luka tusukan.
Keterangan para saksi mata, suami korban keluar dari rumah kontrakan itu membawa pisau.
"Iya suaminya keluar bawa pisau, warga tidak berani mendekat karena bawa pisau," ujar saksi mata yang enggan disebutkan namanya kepada Tribunjateng.com.
Saksi itu menyebut, korban keluar mengendarai motor Jupiter.
Membawa pisau dapur, pisau itu dibuang di lapangan kampung yang tak jauh dari lokasi kejadian.
"Anaknya ikut dibawa kabur," terangnya.
Sementara itu, teman korban, Dwi Lisyiani mengaku, sebelum kejadian korban sempat bekerja di konveksi yang berjarak 200 meter dari kontrakan korban.
Selepas itu, korban dijemput pulang suaminya untuk beristirahat di kontrakan.
"Habis itu dengar korban diserang suaminya," katanya.
Ia mengatakan, sebelum kejadian wajah korban tampak murung.
Namun ketika ditanya korban tak ada tak respon.
"Tadi ditanya kenapa ada masalah apa namun diam saja," terangnya.
Pengamatan Tribunjateng.com di lapangan, saat ini pihak kepolisian masih melakukan olah tempat kejadian perkara.
Resmob Polrestabes Semarang juga terjun ke lokasi kejadian.
Dugaan perempuan dua anak itu korban pembunuhan.
Mayat korban yang mengalami sejumlah luka tusukan dibawa ke RSUP Kariadi Semarang pukul 14.30.
Saat ini pihak kepolisian masih mengejar terduga pelaku pembunuhan. (Iwn)
Baca juga: Dia Rajin Salat dan Ngaji, Kami Tak Menyangka Dia Tega Bunuh Adik Saya