Berita Pendidikan
Pesan Rektor Undip Semarang Saat Wisuda ke 165: Cegah Lost Generation, Jadilah Generasi Emas
Prof Yos menyampaikan, Undip Semarang memiliki peringkat Akreditasi A dan beberapa program studi terakreditasi pada institusi internasional.
Penulis: amanda rizqyana | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, Prof Dr Yos Johan Utama melepas 2.518 wisudawan dalam Upacara Wisuda ke-165 yang diselenggarakan secara virtual, Rabu (9/2/2022).
“Selamat kepada para mahasiswa atas keberhasilannya menyelesaikan studinya di Universitas Diponegoro, kita sepatutnya bersyukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa."
"Karena telah dipilih dari ratusan ribu orang yang ingin menjadi mahasiswa Undip mengingat seleksinya yang sangat ketat."
Baca juga: Bawaslu Kota Semarang Singkronisasi Data Pemilih Berkelanjutan untuk Pemilu 2024
Baca juga: Penataan Pedagang Pasar Johar Semarang Belum Clear, Harapannya Bisa Purna di Akhir Februari 2022
Baca juga: Komunitas Mobil Ceper Semarang Deklarasikan Muhaimin Iskandar Jadi Presiden 2024
Baca juga: Bukannya Dapat Ikan, Pemancing Asal Semarang Temukan Mayat Bayi
"Bahkan untuk seleksi melalui SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri, red) raihan pesertanya 2 besar tertinggi di Indonesia Tahun 2020 dan 6 besar Tahun 2021."
"Selain itu Undip adalah salah satu universitas terbaik di Indonesia yang memiliki reputasi, baik nasional maupun internasional,” ungkapnya.
Prof Yos menyampaikan, Undip Semarang memiliki peringkat Akreditasi A dan beberapa program studi terakreditasi pada institusi internasional.
Seperti Prodi pada Fakultas Ekonomika dan Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kedokteran, dan Fakultas Teknik.
Di tingkat internasional dan nasional, Undip membuktikan kualitasnya menjadi ranking 1 nasional dan universitas yang alumninya paling cepat mendapatkan pekerjaan.
Itu menurutnya adalah satu prestasi yang tak terbantahkan bahwa kualitas pendidikan di Undip Semarang terbaik di tingkat nasional, sehingga pasar kerja mengakuinya.
Pada tataran tata kelola keseluruhan, Undip membuktikan sebagai universitas terbaik kedua dalam pencapaian indikator kinerja utama.
Prestasi dosen dan mahasiswanya di kancah nasional dan internasional tidak diragukan lagi, alumni menduduki berbagai jabatan tertinggi di bidangnya.
Dari menteri, jaksa agung, hingga duta besar.
Produk risetnya pun unggul dan dipercaya sebagai penyelenggara mandiri di bidang riset sesuai dengan visi Undip sebagai universitas riset yang unggul.
Lebih lanjut Prof Yos mengatakan, banyak pihak meramalkan bahwa generasi saat ini yang mendapatkan pendidikan secara virtual, dan dibatasi hubungan sosial budaya serta keagamaannya akibat dari adanya pandemi Covid-19.
Merupakan generasi yang hilang atau lost generation.
Satu istilah yang pada awalnya disampaikan oleh Gestrude Stein dan dipopulerkan oleh Ernest Hemingway untuk menggambarkan satu generasi pada saat terjadinya perang dunia pertama pada 1914-1918.
Dikatakan sebagai lost generation karena mereka tidak mendapatkan kehidupan sosial yang normal bahkan memilukan akibat terjadinya perang” tuturnya.
“Pada akhirnya generasi ini menurut dugaan mereka akan memiliki karateristik sebagai generasi yang kehilangan harapan, kehilangan kepercayaan keimanan dan keputusasaan baik masa kini maupun masa depannya."
"Bahkan banyak pihak menduga generasi ini akan menjadi generasi yang soliter dan kurang toleran, karena berkurangnya interaksi dengan pihak luar."
"Cara pandang yang pesimistis tersebut tentu harus ditolak."
"Karena selain keimanan kepada Tuhan yang selalu mengajarkan optimisme serta prasangka baik, tetapi juga pengalaman sejarah bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang tangguh dan tahan terhadap segala perubahan jaman” ujarnya.
Prof Yos menambahkan, memang tidak bisa dipungkiri bahwa adanya perubahan mendadak atau Revolusi Industri 4.0 dengan disrupsinya beserta terguncangnya dunia dengan pandemi virus corona, telah mengubah tatanan sosial.
Namun kekhawatiran akan adanya lost generation pada generasi saat ini bisa teratasi dengan adanya keimanan yang diperkuat.
Tentu saja pula memiliki modal yang sangat besar yakni keluarga yang menjadi pilar utama dalam pembangunan akhlak generasi saat ini.
Oleh karena itu, dia berpesan pada para wisudawan jangan bersedih, tak perlu terlalu khawatir, atau galau menghadapi kondisi sekarang ini.
Tetap berpikir positif, perkuat keimanan semoga Tuhan akan selalu memberikan kemudahan dan kelancaran dalam menempuh karier di masa mendatang.
“Ingat, belajar di Undip yang disemangati dengan semangat Pangeran Diponegoro."
"Jujur, adil, berani, dan peduli menjadi bekal ilmu pengetahuan untuk lebih unggul."
"Sehingga jangan ragu, selalu tanamkan dalam diri bahwa alumni adalah generasi emas yang siap mengambil peran di kancah dunia."
"Sekali layar terkembang surut berpantang, ever forward never retreat,“ pungkasnya. (*)
Baca juga: Petani Blora Mengeluh, Distributor Jual Pupuk Melebihi Ketentuan, Bupati: Silakan Dilaporkan
Baca juga: Pedagang: Harga Minyak Goreng Curah Tidak Turun Malah Tambah Naik
Baca juga: Inilah Sosok Sopir Mobil Hitam yang Alami Kecelakaan Hingga AKP Novandi Tewas Terbakar Hidup-hidup
Baca juga: Ganjar Hormati Warga yang Masih Menolak, Siap Buka Dialog dengan Komnas HAM