Penanganan Corona
Bupati Haryanto Minta Optimalkan Peran Bidan Desa, Dongkrak Capaian Vaksinasi Lansia di Pati
Apabila pemerintah daerah tidak segera mengejar percepatan vaksinasi lansia, level PPKM Kabupaten Pati sulit berubah.
Penulis: Mazka Hauzan Naufal | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, PATI - Bupati Pati, Haryanto senantiasa mengingatkan bahwa Kabupaten Pati hingga saat ini belum sepenuhnya aman dari pandemi Covid-19.
Angka kasus Covid-19 masih fluktuatif.
Bahkan, saat ini Kabupaten Pati kembali berstatus Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.
Baca juga: Bupati Pati Haryanto Dorong Kemudahan Investasi untuk Maksimalkan Pembangunan Daerah
Baca juga: Daftar 39 Desa di Pati yang Bakal Dilewati Proyek Jalan Tol Demak-Tuban, Lokasi Masih Tentatif
Baca juga: Pemkab Pati Gelar Operasi Pasar, Distribusikan Minyak Goreng Rp 13.500 Per Liter
Baca juga: 388 Rumah di Tayu Pati Rusak Diterjang Angin Puting Beliung
Haryanto mengatakan, realisasi vaksinasi lansia dosis kedua di Kabupaten Pati juga masih tergolong rendah, yakni 45 persen dari 140.488 sasaran.
Bahkan, apabila diperingkat, Kabupaten Pati berada di urutan keenam terbawah percepatan vaksinasi lansia se-Jawa Tengah.
Terkait hal ini, Haryanto segera melakukan gerak cepat guna menangani kondisi tersebut.
Seperti dengan mendistribusikan stok 50 ribu dosis vaksin jenis Sinovac ke 29 Puskesmas serta 401 desa dan bidan desa.
Jenis vaksin yang digunakan untuk lansia memang Sinovac, bukan Pfizer maupun Astrazeneca.
"Bidan kami tugaskan dalam sehari harus mampu menyuntikkan vaksin kepada 10 lansia."
"Ini dalam rangka menaikkan capaian vaksinasi di Kabupaten Pati," kata dia kepada Tribunjateng.com, Jumat (25/2/2022).
Haryanto menegaskan, apabila pemerintah daerah tidak segera mengejar percepatan vaksinasi lansia, level PPKM Kabupaten Pati sulit berubah.
Ia juga meminta agar penerima bantuan sosial, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT), Bantuan Sosial Tunai (BST), Program Keluarga Harapan (PKH), maupun Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).
Mereka diharuskan sudah mengikuti vaksinasi tahap kedua.
"Kalau ada yang protes, sampaikan bahwa ini satu upaya untuk percepatan vaksinasi," tegas dia.
"Kami mohon dukungan juga dari TNI Polri."