Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Jepara

Geliat Kopi Sumanding di Jepara, Banyak Diminati Pembeli dari Luar Kota

Petani kopi di Desa Sumanding, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan jumlah penjualan.

(TRIBUNJATENG/YUNANSETIAWAN).
Suparjo, petani kopi di Desa Sumanding, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, memamerkan produk kopi olahannya yang siap jual, Sabtu (16/7/2022). Pengakuannya kopi tersebut banyak diminati oleh pembeli dari luar Jepara. 

TRIBUNJATENG.COM, JEPARA - Petani kopi di Desa Sumanding, Kecamatan Keling, Kabupaten Jepara, dari tahun ke tahun mengalami peningkatan jumlah penjualan.

Peminatnya juga banyak dari luar kota.

Hal ini membuat perniagan kopi di desa tersebut bergeliat.

Suparjo menceritakan pada tahun pertama memulai bisnis kopi, ia bisa menjual 50 kilogram kopi dalam satu bulan.

Baca juga: Lantik Pengurus PMI 2022-2027, Pj Bupati Jepara: PMI Harus Punya Integritas dalam Kerja Kemanusiaan

Baca juga: Genjot PAD dari Sektor Tambang, Pemkab Jepara Minta Perusahaan Tertib Pajak

Baca juga: Pemkab Jepara Anggarkan Rp 6 Miliar Tangani Stunting, Dinkes : Saat Ini Ada 7.005 Anak Penderita

Memasuki tahun kedua, penjualannya terus meningkat. Dalam satu bulan ia bisa menjual 80 kilogram kopi.

“Tahun ketiga malah bisa menjual 1 kuintal kopi,” kata dia kepada tribunjateng.com, Sabtu (16/7/2022).

Menurut Suparjo, keunggulan kopi asal Sumanding itu terletak pada rasa pahitnya. Tidak heran banyak orang yang kepincut membeli kopi robusta dari desa tersebut.

Selama ini kopi robusta olahannya memang paling banyak laku dibanding arabica. Pembelinya kerap dari daerah Yogyakarta dan kota-kota besar lainnya.

Dia mengakui banyak orang dari luar Jepara lebih mengenal kopi dari Desa Tempur, Kecamatan Keling. Karena desa tersebut sebagian besar penduduknya bekerja di sektor kopi.

Kendati demikian, ia mengungkapkan soal rasa, kopi Sumanding bisa bersaing.

Setiap waktu di rumanhya, Suparjo sibuk meladeni pembeli yang datang dari beragam kalangan.

Selain dari warga setempat, pembeli juga berasal dari pemilik-pemilik kedai kopi di tempat wisata di Jepara. Di luar itu, ia menjual kopinya secara online.

“Saat ini penjualan terbanyak cenderung di online,” bebernya.

Baca juga: Pemerintah Kota Pekalongan Gelar Lomba Gapura Sambut HUT ke-77 RI, Juara Satu Dapat Rp 10 Juta 

Baca juga: Daftar 9 Korban Tewas Akibat Serangan KKB Papua di Distrik Nduga Sabtu 16 Juli 2022

Baca juga: Beda Pandangan Pelatih PSIS Semarang Sergio Alexandre dan CEO Yoyok Sukawi Soal Carlos Fortes

Dia berharap Pemerintah Kabupaten Jepara bisa berperan lebih signifikan untuk menaikkan penjualan dan mengenalkan kopi Sumanding ke jangakuan lebih luas.

Menurutnya cara itu bisa dilakukan seperti setiap tamu yang datang disuguhi kopi-kopi dari Kabupaten Jepara. Atau mewajibkan hotel-hotel memasukkan kopi dari Jepara di daftar menu minumannya. 

Kebijakan seperti, kata dia, bisa mendongkrak kehidupan petani kopi di Kabupaten Jepara. (*)

Sumber: Tribun Jateng
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved