Berita Semarang
Penjelasan Sekolah Soal Tenggelamnya Catur Prasetya Siswa SMK Ibu Kartini di Pantai Parangtritis
Pihak SMK Ibu Kartini Kota Semarang tak menyangka kunjungan industri yang sempat vakum selama dua tahun akibat pandemi bakal berujung hilangnya siswa
Ia merupakan warga Kumudasmoro Dalam V,
Bongsari, Semarang Barat.
"Iya betul, itu warga Semarang Barat, tadi saya sudah telpon pak RT setempat , korban putra dari Pak Wahono," ujar Kapolsek Semarang Barat Kompol Dicky Hermansyah saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (16/8/2022).
Ia menyebut, hingga saat ini korban masih dalam pencarian tim SAR yang rencananya akan dimulai pagi ini pukul 08.00.
"Saya sudah hubungi Kasat Bantul, kalau ada kabar terkait korban segera infokan ke kami supaya nanti kami koordinasi dengan keluarga," paparnya.
Kronologi kejadian yang dihimpun Tribunjateng.com, korban berangkat ke Yogyakarta bersama rombongan bus dari SMK Ibu Kartini Semarang.
Total ada sembilan bus yang membawa rombongan pelajar tersebut.
Mereka datang ke kota tersebut untuk melakukan kunjungan industri.
Selepas kunjungan industri, mereka mampir ke pantai Parangtritis, Yogyakarta.
Mereka tiba di pantai tersebut sekira pukul 14.15.
Korban Catur Prasetya berenang di pantai tersebut bersama Guruh (17) teman satu sekolahnya.
Mereka berdua sudah diingatkan petugas supaya tidak bermain di air laut karena merupakan Palung laut.
Namun kedua siswa SMK tersebut tak mengindahkan dengan terus berenang.
Kemungkinan karena keasyikan bermain keduanya terlalu ke tengah kemudian terseret arus palung laut.
Satu korban bernama Guruh berhasil selamat sedangkan Catur Prasetya terseret arus tersebut.
Pagi ini pencarian korban dilanjutkan, informasi yang dihimpun ombak di pantai Parangtritis masih terpantau tinggi.
Nasib nahas dialami Catur Prasetya (17) pelajar SMK Ibu Kartini, Jalan Imam Bonjol, Semarang Tengah, Kota Semarang.
Ia dikabarkan tenggelam di pantai Parangtritis, Bantul, Yogyakarta, Senin (15/8/2022) sekira pukul 15.15 WIB.
Korban hingga pagi ini masih dicari tim penyelamat.
Ia merupakan warga Kumudasmoro Dalam V,
Bongsari, Semarang Barat.
"Iya betul, itu warga Semarang Barat, tadi saya sudah telpon pak RT setempat , korban putra dari Pak Wahono," ujar Kapolsek Semarang Barat Kompol Dicky Hermansyah saat dihubungi Tribunjateng.com, Selasa (16/8/2022).
Ia menyebut, hingga saat ini korban masih dalam pencarian tim SAR yang rencananya akan dimulai pagi ini pukul 08.00.
"Saya sudah hubungi Kasat Bantul, kalau ada kabar terkait korban segera infokan ke kami supaya nanti kami koordinasi dengan keluarga," paparnya.
Kronologi kejadian yang dihimpun Tribunjateng.com, korban berangkat ke Yogyakarta bersama rombongan bus dari SMK Ibu Kartini Semarang.
Total ada sembilan bus yang membawa rombongan pelajar tersebut.
Mereka datang ke kota tersebut untuk melakukan kunjungan industri.
Selepas kunjungan industri, mereka mampir ke pantai Parangtritis, Yogyakarta.
Mereka tiba di pantai tersebut sekira pukul 14.15.
Korban Catur Prasetya berenang di pantai tersebut bersama Guruh (17) teman satu sekolahnya.
Mereka berdua sudah diingatkan petugas supaya tidak bermain di air laut karena merupakan Palung laut.
Namun kedua siswa SMK tersebut tak mengindahkan dengan terus berenang.
Kemungkinan karena keasyikan bermain keduanya terlalu ke tengah kemudian terseret arus palung laut.
Satu korban bernama Guruh berhasil selamat sedangkan Catur Prasetya terseret arus tersebut.
Pagi ini pencarian korban dilanjutkan, informasi yang dihimpun ombak di pantai Parangtritis masih terpantau tinggi. (Iwn)
Baca juga: Notaris DFH Dilaporkan Polisi Atas Dugaan Pemalsuan Tandatangan
Baca juga: Salahudin Gembleng Fisik Pemain Persijap Jepara di Lereng Muria
Baca juga: UPDATE : Dua Pelaku Pembacokan Hingga Tewas Di Desa Plataran Kaliwungu Kendal Ditangkap, Inilah Dia
Baca juga: Reza Artamevia Ungkap Perlakuan Angelina Sondakh yang Paling Membekas: Tercatat Sekali di Hatiku