Wonosobo Hebat
Selamat Datang di Superhub Pemkab Wonosobo

Berita Batang

Batik Rifaiyah Batang Segera Ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Nasional 2025

Batik Rifaiyah Kabupaten Batang resmi direkomendasikan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia Tahun 2025.

Penulis: dina indriani | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG / DINA INDRIANI
PEMBATIK RIFAIYAH - Dokumentasi Bupati Batang M Faiz Kurniawan melihat pembatik saat membatik motif rifaiyah, belum lama ini. Batik Rifaiyah, warisan budaya yang lahir dari tradisi keagamaan dan kearifan lokal, kini berada di ambang pengakuan nasional sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia. 

TRIBUNJATENG.COM, BATANG - Kabar membanggakan datang dari Kabupaten Batang.

Batik Rifaiyah warisan budaya yang tumbuh dari tradisi perempuan komunitas Rifaiyah resmi direkomendasikan sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia Tahun 2025.

Penetapan tinggal menunggu tanda tangan resmi dari Kementerian Kebudayaan.

Kepastian itu diumumkan dalam Sidang Penetapan WBTb Indonesia yang digelar pada 7 Oktober 2025 secara daring melalui Zoom.

Baca juga: Pemkab Batang Bongkar Ulang RAPBD 2026 Imbas TKD Dipangkas Rp254 Miliar

Baca juga: Kolaborasi Pemkab Batang dan Nestlé Cegah Stunting: 259 Anak Dapat Pendampingan Gizi

Kepala Disdikbud Kabupaten Batang, Bambang Suryantoro Sudibyo menyampaikan bahwa Batik Rifaiyah masuk dalam kategori kemahiran kerajinan tradisional.

“Pengumuman resminya dilakukan pada Jumat, 10 Oktober 2025. Ini buah dari kerja keras tim yang sudah berjuang sejak tahun lalu,” ujar Bambang, Senin (13/10/2025).

Tim pengusul dari Batang terdiri dari unsur dinas, akademisi, serta para pembatik Rifaiyah sendiri.

Mereka memaparkan secara rinci bagaimana tradisi membatik ini diwariskan secara turun-temurun dari ibu kepada anak perempuan, sebagai bagian dari kehidupan spiritual dan budaya komunitas Rifaiyah.

"Saya sangat bangga. Teman-teman OPD dan para pembatik Rifaiyah telah tampil luar biasa dalam sidang."

"Ini bukan sekadar pengakuan, tapi juga tanggung jawab besar untuk menjaga warisan ini tetap hidup,” ujarnya.

Meski penetapan tinggal menunggu tanggal dan tanda tangan, Bambang menekankan bahwa tantangan sesungguhnya justru dimulai setelah status WBTb disandang.

Dia berharap pemerintah daerah dapat memberikan dukungan konkret agar Batik Rifaiyah terus berkembang dan dikenal luas.

Baca juga: Batik Rifaiyah Batang Menanti Pengakuan Nasional Sebagai Warisan Budaya Takbenda

Baca juga: Stok Beras Bulog Aman hingga 7 Bulan, Disperindagkop Batang Pastikan Harga SPHP Tak Naik

“Melestarikan budaya itu tidak mudah. Karena ini milik masyarakat, maka pemerintah harus hadir mendukung kegiatan-kegiatan komunitas Batik Rifaiyah,” tuturnya.

Dia juga berharap penetapan ini dapat mengembalikan kejayaan Batang sebagai pusat batik, mengingat banyak pembatik di Pekalongan berasal dari Batang.

Batik Rifaiyah menyusul Serabi Kalibeluk yang lebih dulu ditetapkan sebagai WBTb pada 2024.

Sumber: Tribun Jateng
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved