Berita Semarang
Semangkuk Gratis dari Warung Bubur Ayam Legenda Semarang, Romeo: Bagi Mereka yang Lapar dan Sakit
Ini adalah mimpinya sejak dulu ingin punya tempat makan yang bisa semua orang makan, termasuk orang yang lagi susah dan lapar tapi tak punya uang.
Penulis: iwan Arifianto | Editor: deni setiawan
Dia memulai gerakan sosial itu dari dana pribadi.
Namun lama kelamaan banyak masyarakat yang membantu karena aksi sosialnya ketika itu cukup banyak orang yang akhirnya tahu.
Masyarakat akhirnya ikut membantu dengan memberikan sumbangan uang maupun barang seperti beras, telur, dan bahan masakan lainnya.
Seiring berjalannya kasus Covid-19 yang melandai, aksi sosial diganti dengan bubur gratis bagi orang sakit dan lapar.
"Orang baik itu sebenarnya banyak, tinggal niat yang bener," ungkapnya kepada Tribunjateng.com, Senin (24/10/2022).
Baginya, berbagi makanan ke orang itu merupakan kebahagiaan.
Baca juga: 200 ASN di Pemkot Semarang Ikuti Seleksi Beasiswa Pendidikan Lanjutan, Ini Pesan Mbak Ita
Apalagi ini mimpinya sejak dulu ingin punya tempat makan yang bisa semua orang makan, termasuk orang yang lagi susah dan lapar tapi tak punya uang.
"Melalui Warung Bubur Ayam Legenda ini, mimpi saya bisa kesampaian," ungkapnya.
Ternyata semangat berbaginya muncul lantaran ada pengalaman pahit semasa kecil saat keluarganya masih hidup susah.
Dia merasakan lapar tidak bisa makan, jadi terpaksa ketika makan harus utang di warung.
Dia pun merasa senang ketika waktu kecil ada orang memberikan makanan sehingga kondisi sekarang bagian dari membayar kebaikan orang-orang waktu itu.
"Saya dulu mau makan telur saja mesti utang di warung."
"Jadi sekarang saya ingin mengembalikan kebaikan itu," papar pria dua anak itu. (*)
Baca juga: Kades dan Bendahara Desa Pretek Jadi Tersangka, Kasus Korupsi Dana Desa, Ditahan di Rutan Batang
Baca juga: Kronologi Pelaku Hendak Rudapaksa Warga Cilongok Banyumas, Leher Korban Dicekik Saat Berontak
Baca juga: Akuntansi UNSOED Gelar Kuliah Umum Tentang Corporate Governance