Berita Opini
HABLUM-MINAL ALAM - Memaknai Tema Muktamar dan Risalah Islam Berkemajuan
Presiden Jokowi, dalam sambutan pembukaan Muktamar Muhammadiyah ke-48 di Surakarta, mengemukakan narasi hablum-minal alam.
Sebagai khatib (pertama kali dalam hidup) saya mencoba menjadikan judul Hablum-minal Alam sebagai materi khotbah salat gerhana bulan pada 8 November 2022 di masjid An-Nur Weleri Kendal.
Baca juga: Empat Pernyataan Haedar Nashir Ketua Umum PP Muhammadiyah, Hasil Muktamar di Solo
Banyak tertulis ayat kauliyah dalam Alquran yang secara eksplisit menuturkan tentang alam semesta, lingkungan hidup dan beragam pangan (aneka makanan/minuman).
Lebih banyak lagi ayat kauniyah Allah yang bertebaran di jagat raya dan bumi (tanah, laut, sungai, danau, udara) yang kita tinggali.
Semua makhluk hidup dan benda mati sengaja diciptakan Allah untuk mendukung kelangsungan hidup manusia di bumi hingga H-1 kiamat.
Sebuah episode atau batas terakhir kehidupan semua makhluk hidup dan manusia yang sedang berproses dan pasti akan terjadi mengikuti Sunatullah yang mutlak, pasti, obyektif, universal dan evolutif.
Matahari, bulan, bintang dan planet berputar sesuai gatis orbit-Nya.
Laut, sungai, danau, gunung, air, malaikat, jin serta berbagai jenis hewan dan tanaman semua patuh, taat dan tunduk menjalani titah-Nya sebagai makhluk Tuhan.
Tiada satupun daun yang tumbuh dan gugur di luar kontrol Tuhan yang Maha Kuasa.
Hanya manusia, makhluk yang seringkali khilaf dengan akal dan nafsunya berbuat di luar batas kewajaran sebagai makhluk ciptaan Allah.
Manusia seringkali makan dan minum berlebihan sehingga menimbulkan berbagai penyakit degeneratif dan beragam penyakit infeksius yang muncul belakangan ini.
Manusia mengeksplorasi dan mengekploitasi sumberdaya alam dengan mengabaikan daya dukung lingkungan.
Atas nama pembangunan, manusia sering mengalienasikan nilai kejujuran, keadilan dan keseimbangan lingkungan dalam membangun infrastruktur sekadar untuk mengejar pertumbuhan ekonomi, namun tuna keadilan terhadap kelangsungan hidup hewan, tanaman, dan rusaknya lingkungan hidup.
Baca juga: Kata Haedar Nashir Ketua Terpilih PP Muhammadiyah: Saya Ini Hanya Sejengkal Didepankan
Akibatnya alam semesta dan makhluk ciptaan Tuhan selain manusia, berusaha sekuat tenaga mengembalikan keseimbangan alam semesta, ekosistem kehidupan.
Banjir, gunung meletus, tanah longsor, global warming, pandemi Covid-19 hanyalah reaksi alamiah atas kedzaliman laku manusia terhadap alam dan lingkungan hidup.
Tidak ada seorang/seekor/sebuah makhluk-pun yang diciptakan Tuhan sia-sia dan tanpa manfaat bagi manusia.