Berita Semarang
Mbak Ita Segera Usulkan Perda Pertanian Perkotaan di Semarang, Contoh Keberhasilan di SDN Wates 01
Disdik Kota Semarang akan mengajukan Perda tentang pertanian perkotaan pada 2023. Ini jadi bagian pendukung urban farming di sekolah.
Penulis: budi susanto | Editor: deni setiawan
TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Urban farming akan menjadi kurikulum lokal di Kota Semarang.
Bahkan Plt Wali Kota Semarang, Hevearita G Rahayu menyebutkan, urban farming akan menjadi kurikulum lokal andalan.
Plt Wali Kota Semarang yang akrab disapa Mbak Ita itu menjelaskan, tahun depan Disdik Kota Semarang akan mengajukan Perda terkait pertanian perkotaan.
Usulan Perda guna mendukung praktik urban farming yang sedang digencarkan di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Baca juga: Jaga Kelestarian Lingkungan-Budaya, Warga Wonodri Kota Semarang Gelar Kirab Bubur Sendang Wonodri
Baca juga: Hotel Pandanaran Simpang Lima Semarang suguhkan 3 Deretan Acara di Awe20me Pandanaran 2022
"Pada 2023 kami akan usulakan Perda tersebut."
"Karena praktik urban farming akan membangun karakter para pelajar," terangnya kepada Tribunjateng.com, Senin (21/11/2022).
Dalam berkebun, Mbak Ita menerangkan, dibutuhkan kerja sama dan rasa kasih sayang.
Melalui hal itu, para pelajar akan belajar mengenai proses.
Ini karena tanaman harus dirawat hingga bisa dipanen.
Baca juga: Apresiasi Tokoh dan Kuliner Legendaris Semarang, Grab Gelar Festival Legendaris GrabFood
"Urban farming juga menjadi kolaborasi dalam hal pembangunan karakter dan ketahanan pangan," jelasnya.
Dia memberikan contoh di SD Negeri Wates 01 Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarnag yang telah sukses dengan urban farming.
Saat berkunjung ke sekolah tersebut, para pelajar terlihat semangat ketika praktik berkebun.
Tak hanya itu, dukungan orangtua dan pengajar menurutnya sangat luar biasa.
Berbagai tanaman sayur dan buah hingga cabai juga ditanam di kebun SD Negeri Wates 01.
Baca juga: Bahas Strategi Peningkatan Perekonomian, Pemkot Semarang akan Gelar Temu Usaha 3 Bulan Sekali
"Jika diterapkan ke semua sekolah dan rumah tangga pastinya akan menekan angka inflasi."
"Karena satu di antara penyumbang inflasi terbesar di Kota Semarang adalah cabai," ucapnya.
Mbak Ita berujar, keberhasilan urban farming di SD Negeri Wates 01 akan menjadi contoh bagi orangtua siswa.
Jika urban farming diterpakan di setiap rumah tangga, akan membuat keluarga berdaulat pangan.
"Ke depan kami akan menyasar ke berbagai sektor untuk sosialisasi urban farming."
"Mungkin akan merambah ke taman kanak-kanak (TK) juga," tambahnya. (*)
Baca juga: Cara Sansan Warga Purwokerto Beli Narkoba, Paket Dikirim dari Klaten, Disimpan di Pembalut Wanita
Baca juga: Piala Dunia Malam Ini, Inggris Vs Iran Pukul 20.00, Menanti Harry Kane Cetak Gol Kemenangan
Baca juga: Polisi Masih Kejar Satu Terduga Pelaku Penganiayaan di Pasar Kembang Yogyakarta
Baca juga: Kata BMKG Penyebab Gempa Cianjur, Data Sementara Ada 56 Orang Meninggal